Mohon tunggu...
Selvina
Selvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

i am just a happy human who like reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Miskonsepsi tentang Kontrasepsi: Vasektomi

24 September 2024   17:36 Diperbarui: 24 September 2024   17:41 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah KB atau kontrasepsi yang sering kita dengar yaitu kondom dan sterilisasi, namun ada satu kontrasepsi yang sebenarnya aman namun jarang diangkat oleh publik atau masih awam diketahui publik yaitu vasektomi. apa sih sebenarnya vasektomi itu? 

dikutip dari halaman RSUI vasektomi adalah prosedur atau pembedahan kecil yang dilakukan oleh pria untuk mandul secara permanen dan tidak dapat menjadi ayah lagi karena pembedahan pada deferens atau saluran yang menghubungkan sperma dari testis dipotong atau diikat agar tidak bisa mencamprkan cairan sperma dengan air mani untuk membuahi sel telur. 

Sudah dapat terbayangkan bagaimana vasektomi itu? Pemotongan saluraan yang menyalurkan sperma pada testis agar tidak bisa terjadi pembuahan lagi, begitulah singkatnya. mengapa penulis menyebut bahwa ini aman? karena metode kontrasepsi yang lain menekankan pada wanita dan cenderung mempengaruhi hormon seorang wanita, sebut saja pil KB dan suntik yang memberikan efek samping hormonal kepada wanita. 

Berbeda dengan suntik kb ataupun Pil KB, vasektomi tidak meberikan efek samping apapun kepada pria dewasa yang melakukannya. Baik dari segi fisik dan hormon, pria yang melakukan vasektomi tidak akan mengalami apapun. lalu mengapa kontrasepsi vasektomi ini cenderung tidak terkenal dan jarang sekali dilakukan pasangan-pasangan di Indonesia? 

Jawabannya ada pada anggapan bahwa metode vasektomi itu memberikan efek pengurangan libido kepada pria dewasa dan bahkan ada yang memberikan alasan bahwa KB memang seharusnya dilakukan oleh wanita saja, bukan pria. Banyak orang meng-generalisasi pencehagan kehamilan atau KB menjadi tanggung jawab seorang wanita atau istri, padahal pria pun bisa menjadi salah satu yang memberikan kontribusi dalam hal kontrasepsi yaitu menggunakan metode vasektomi. 

Vasektomi selain aman dan juga memberikan jaminan 90 persen berhasil, bisa dibilang ini merupakan kontrasepsi jangka panjang yang memang seharusnya di sosialisasikan dengan lebih baik oleh lembaga terkait yaitu BKKBN. 

Vasektomi dianggap sebagai bentuk pengendalian kelahiran atau keluarga berencana yang sangat efektif, dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%. Ini adalah bentuk sterilisasi permanen, jadi penting untuk memastikan bahwa Anda tidak ingin memiliki anak lagi sebelum menjalani prosedur ini. Jika seorang pria berubah pikiran dan ingin kembali punya anak, maka dapat dilakukan pembedahan pembalikan vasektomi. 

Bagaimana? bukankah ini termasuk cara aman dan terkendali untuk semakin mempercayai bahwa kontrasepsi juga bisa dilakukan oleh laki-laki dan bukan hanya wanita. Wanita sudah melahirkan dan menyusui, marilah suami-suami berkontribusi untuk keluarganya jika memang sudah tidak berencana untuk memiliki momongan lagi agar melakukan metode vasektomi tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun