Mohon tunggu...
Selvina
Selvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

i am just a happy human who like reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Miskonsepsi: Clean Eating dan Real Food

2 September 2024   11:42 Diperbarui: 2 September 2024   12:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: vietnamnet.vn

Media sosial saat ini sedang booming dengan istilah clean eating dan juga realfood, banyak orang berusaha untuk memberikan informasi tentang pola hidup sehat tersebut, namun banyak akun yang memberikan miskonsepsi tentang hal tersebut dan jatuhnya membuat salah kaprah. biasanya penerapan pola makan clean eating dan realfood ini diterapkan oleh kelompok orang yang hidup sehat dan dalam program penurunan berat badan (diet). 

Pada dasarnya clean eating dan real food saling berkaitan satu dengan yang lainnya, namun Untuk itu diperlukan penjelasan yang lebih jelas tentang penerapan dan konsep akan hal tersebut. maka, penulis akan memberikan informasi dengan jelas dari informasi-informasi yang telah dikumpulkan. 

Clean Eating merupakan pola makan yang bersih dengan cara memilih makanan yang alami dengan minim proses dan meminimalisir penggunaan bumbu pada masakannya. prinsip utamanya yaitu memilih makanan alami buah, sayuran dan biji-bijian dengan protein dan lemak sehat. Pola makan cleaneating ini menekankan pentingnya untuk menghindari makanan olahan (ultra processing food), makanan cepat saji dan minuman manis. 

Dengan saling keterkaitannya realfood dan cleaneating, banyak orang yang menganggap bahwa makanan indonesia (Indonesia Cushion Foods) bukanlah termasuk realfood. Nah, disinilah yang dimaksudkan Miskonsepsi akan pengertian realfood itu sendiri, perlu ditekankan dan digarisbawahi, bila makanan indonesia merupakan realfood walaupun tidak termasuk dalam clean eating. 

Banyak juga yang beranggapan bahwa makanan indonesia tidak sehat karena mengandung banyak lemak, gula, garam dan bumbu rempah yang melimpah, namun perlu diketahui bahwa meskipun begitu makanan indonesia termasuk dalam kelompok realfood dan makanan rumahan indonesia juga semuanya realfood dan sangat disarankan untuk menjadi pola makan sehari-hari. 

Karena RealFood artinya merupakan makanan dengan bentuk alami tanpa melewati banyak proses pengolahan, sebagai contoh tempe goreng dan ayam goreng itu termasuk realfood dan sangat diperbolehkan dan disarankan untuk dimakan, kenapa? karena minim proses hanya digoreng saja. Sedangkan makanan yang non-realfood itu seperti Mie Ayam kenapa demikian? karena mie itu terbuat dari gandum, diproses jadi tepung, di proses lagi menjadi mie dan diproses kembali menjadi mie ayam. 

Jadi, jangan salah sangka bahwa hanya makanan luar negeri yang mahal seperti salad merupakan contoh utama realfood, padahal makanan rumahan yang dimasak ibu dirumah merupakan realfood dan sangat disarankan untuk dimakan seperti gado-gado, ayam goreng, tempe tahu goreng. . berbeda hal nya dengan pizza, pasta, french fries dan nugget yang sangat tidak baik dikonsumsi oleh tubuh bila berlebihan. 

Perlu diterapkan dan jangan menglorifikasi secara berlebihan makanan non-indonesia itu sangat sehat, padahal kenyataanya makanan indonesia merupakan realfood dan termasuk baik untuk dikonsumsi, namun hanya perlu dikurangi perbumbuan seperti garam, gula dan santan yang acap kali ditemukan dalam makanan indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun