Ia menutup laptopnya dan berjalan ke jendela. Kembang api masih menyala di langit, mewarnai malam dengan warna-warni yang indah. Lili mengamati langit dengan tenang. Ia tidak merasa iri dengan keramaian di luar sana. Ia merasa damai dengan keheningan di dalam dirinya.
Ia mengambil secarik kertas dan pena. Ia mulai menulis beberapa poin penting :
Fokus pada kualitas, bukan kuantitas : Baik dalam pekerjaan maupun pertemanan.
Meluangkan lebih banyak waktu di alam : Mengunjungi taman-taman yang ia rancang, mendaki gunung, atau sekadar berjalan-jalan di hutan.
Mempelajari hal baru : mendalami teknik berkebun vertikal.
Itu bukanlah resolusi yang muluk-muluk. Itu adalah intensi yang sederhana, namun bermakna baginya. Ia ingin terus berkembang, terus berkarya, dan terus menemukan kebahagiaan dalam keheningan.
Sebelum tidur, Lili membaca beberapa halaman buku tentang arsitektur lanskap Jepang. Ia menikmati setiap kata, setiap gambar, setiap inspirasi yang ia temukan. Ia merasa energinya telah terisi kembali.
Saat jam dinding menunjukkan tengah malam, Lili mematikan lampu. Ia berbaring di tempat tidurnya, memejamkan mata, dan tersenyum. Hening di penghujung tahun ini telah memberinya kekuatan untuk menyongsong tahun baru dengan semangat baru. Ia siap untuk tantangan baru, ide baru, dan keindahan baru yang akan ia ciptakan. Baginya, keheningan bukanlah kesendirian, melainkan ruang untuk menemukan diri sendiri dan mempersiapkan diri untuk berkarya lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H