Kendaraan roda empat ini sudah tak asing lagi bagi keluarga Indonesia saat ini. Kebutuhan mobilitas tinggi, daya angkut yang banyak, kenyamanan dan keamanan berkendara menjadi sedikit dari segudang alasan untuk memiliki sebuah mobil.
Begitu juga dengan keluarga orang tuaku di sebuah kota kecil, Blitar - Jawa Timur. Sejak aku masih kanak-kanak pun mereka telah memiliki mobil. Mobil yang mereka miliki awalnya merupakan mobil pick-up, karena digunakan untuk mengangkut berbagai kebutuhan pekerjaan Bapak yang merupakan kontraktor bangunan.
Biasanya Kakek atau Bapak membeli mobil bekas, karena harganya lebih murah, sehingga pas di kantong mereka. Pada saat itu, tak pernah kami memiliki mobil yang baru keluar dari pabrik. Mereka terkadang mencari mobil bekas sampai ke Jakarta. Hal ini karena pada saat itu dari Jakarta-lah mereka bisa mendapatkan mobil bekas dengan kondisi yang masih terawat.
Saat itu mereka membeli mobil bekas dengan uang tunai, ataupun mengangsur langsung ke pemilik mobil.
Seiring dengan waktu, kebutuhan mobil bukan sekadar untuk mengangkut material bangunan, melainkan juga untuk mengajak keluarga bepergian. Oleh karena itu, Bapak pun membeli mobil untuk keluarga yang memiliki kapasitas penumpang banyak.
Setelah bertahun-tahun lamanya mereka tak pernah membeli mobil yang benar-benar baru, akhirnya mereka pun menginginkan memiliki mobil yang baru keluar dari pabrik. Uang tabungan pun dihitung. Untuk membayar lunas sebuah mobil baru, uang itu masih kurang. Untung ada jasa kredit mobil.
Dengan menggunakan jasa kredit mobil, mereka tak lagi kuatir harus membayar lunas saat itu juga untuk membawa sebuah mobil baru. Proses administrasi yang mudah, membuat mereka merasa tenang, nyaman dan aman. Angsuran pun berjalan mudah, sesuai dengan yang direncanakan.
Dengan kemudahan kredit mobil, mereka pun tak lagi membeli mobil bekas. Mereka membeli mobil baru dari dealer terdekat. Sekarang, setelah hampir 10 tahun menggunakan jasa kredit mobil, mereka sudah bisa membeli mobil yang benar-benar baru hingga 2 kali.
Di usianya yang hampir 70 tahun ini, Bapak masih menyetir mobil sendiri. Ia menyetir bukan hanya di dalam kota, bahkan hingga antar kota antar provinsi, ke Jogja maupun ke Bogor - Jawa Barat, untuk mengunjungi anak dan cucunya.
Ia sadar staminanya tak sama dengan dirinya saat masih berusia 30-40 tahun. Ia tak mau lagi mengambil risiko mobil mogok di tengah perjalanan. Oleh karena itu, ia pun tak segan untuk membeli mobil baru, saat mobil yang ia pakai sebelumnya memasuki umur teknis 5-10 tahun.
Mereka tak lagi kuatir uang tidak cukup, karena pembayaran mobil tersebut bisa mereka angsur. Dan, kelebihannya lagi dengan adanya garansi resmi dari pabrik, mereka merasa nyaman, karena jika terdapat kerusakan bisa diperbaiki di bengkel resmi. Bahkan dengan tambahan asuransi, mereka lebih merasa aman, karena terlindungi dari berbagai risiko, yang biasanya mereka tanggung sendiri. Akhirnya, mereka tak membeli mobil bekas lagi.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H