Mohon tunggu...
Selviana PuspitaSari
Selviana PuspitaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kepribadianya INFP gemar mengeksplorasi dunia lewat membaca buku, khususnya fiksi, yang memberinya sudut pandang baru dan inspirasi. Musik melodi menjadi pelengkap kesehariannya, membahas topik beragam, mulai dari isu ekonomi hingga tren terkini,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Cerdas : Hal yang Harus Diketauhi tentang Pendanaan Proyek

19 Desember 2024   19:39 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:39 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang untuk membiayai proyek. Foto oleh Pixabay: https://www.pexels.com/id-id/foto/uang-tunai-di-tas-kerja-259027/

Dalam setiap proyek, terlepas dari skalanya, aspek finansial selalu menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Keberhasilan atau kegagalan sebuah proyek seringkali ditentukan oleh bagaimana sumber daya keuangan dikelola, dari tahap perencanaan hingga eksekusi. Bagaimana sebuah proyek dibiayai, dikelola, dan menghasilkan pendapatan merupakan pertanyaan yang perlu dijawab dengan cermat. 

Sumber Pendanaan

Ilustrasi Pendaan Eksternal berupa saham Foto oleh energepic.com: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-close-up-dari-monitor-159888/ 
Ilustrasi Pendaan Eksternal berupa saham Foto oleh energepic.com: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-close-up-dari-monitor-159888/ 

Ibarat membangun rumah, struktur pendanaan yang kokoh menjadi pondasi utama kesuksesan proyek. Dalam praktiknya, perusahaan dapat memilih dari tiga pilihan strategis: pendanaan internal, eksternal, atau kombinasi keduanya. Pendanaan internal melibatkan penggunaan laba ditahan, dana penyusutan, atau hasil penjualan aset. Keunggulan utama dari pendanaan internal adalah minimnya ketergantungan pada pihak eksternal, sehingga tidak ada kewajiban pembayaran bunga.

Sebaliknya, pendanaan eksternal seperti pinjaman bank, penerbitan saham, atau obligasi memberikan akses ke dana yang lebih besar, meskipun membawa konsekuensi berupa biaya modal.Sementara itu, beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan kombinasi sumber pendanaan, baik dari internal maupun eksternal, karena hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendanaan.

Arus Kas dalam Proyek

Seperti halnya pasang surut air laut, arus kas dalam proyek bisnis selalu mengalami fluktuasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Arus kas jangka pendek mengalami ketidakstabilan karena berbagai faktor seperti musiman, perubahan permintaan, atau kondisi ekonomi Namun, stabilitas jangka panjang bergantung pada inovasi dan diversifikasi sumber pendapatan, seperti investasi dalam teknologi augmented reality (AR) atau layanan berbasis langganan.

Illustrasi AR inovasi untuk jangka panjang. Foto  Darlene Alderson: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-bermain-4389795/ 
Illustrasi AR inovasi untuk jangka panjang. Foto  Darlene Alderson: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-bermain-4389795/ 

Risiko Likuiditas                                                                                                                                                                                                                                    

Risiko likuiditas bagaikan pedang bermata dua dalam pengelolaan proyek. Di satu sisi, proyek membutuhkan kas yang cukup untuk operasional, namun di sisi lain, ketidakseimbangan arus kas dapat mengancam kelangsungan proyek. Risiko likuiditas muncul ketika perusahaan kesulitan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun