Batang (13/07/2021)- Kehamilan merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada sepasang suami istri. Tentunya mereka telah mempersiapkan segala sesuatu untuk calon buah hatinya. Salah satunya adalah masalah kesehatan yang paling utama. Ibu akan memeriksakan kondisi kehamilannya ke dokter, puskesmas, ataupun ke bidan. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk menjaga kesehatan dirinya serta kadungannya agar dapat lahir dalam keadaan sehat dan selamat.
Desa Keborangan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang merupakan suatu desa terkecil nomor dua setelah Desa Kumejing. Namun kemajuan Desa Keborangan tidak perlu diragukan lagi karena segala kebutuhan masyarakat sudah terpenuhi. Salah satu kebutuhan penting yang sudah dimiliki Desa Keborangan adalah fasilitas kesehatan yang sudah memadahi. Hal ini dibuktikan dengan adanya bidan desa, 2 posyandu dengan kader-kader kesehatan, dan mempunyai 1 ambulan desa yang digunakan untuk mobilisasi apabila ada warga desa membutuhkan bantuan ketika sedang sakit.
Ibu hamil di Desa Keborangan yang juga memeriksakan kesehatannya di Posyandu manjadi upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kontroling terhadap kesehatannya. Sayangnya, fasilitas Posyandu untuk ibu hamil telah diberhentikan sejak adanya pandemi Covid-19. Sehingga ibu hamil hanya bisa memeriksakan kandungannya ke bidan desa. Namun sayangnya pada saat itu bidan desa juga sedang terpapar Covid-19 dan sedang menjalankan isolasi mandiri. Sehingga para ibu hamil menunggu Ibu Bidan sembuh dari Covid-19 baru bisa periksa kandungannya.
“Saya bingung mau periksa kemana mbak. Paling ya menunggu Bu Bidan sembuh saja. Gak enak kalau periksa ke Bidan lain di luar desa, lhawong disini udah ada Bidan soalnya” ujar Ny.B yang merupakan salah satu ibu hamil di Desa Keborangan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, saya Selviana Delanda salah satu mahasiswa Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran yang juga merupakan bagian dari mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2020/2021 dengan bimbingan dari Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., I.P.U. berusaha mengambil peran untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengadakan suatu program. Program yang saya buat adalah pemeriksaan tekanan darah ibu hamil. Tujuan dilakukan program tersebut adalah untuk mengontrol kadar tekanan darah ibu hamil, agar ibu hamil terhindar dari masalah preeklampsia ataupun anemia.
Selain melakukan pengukuran tekanan darah, mahasiswa juga menfasilitasi ibu hamil untuk menceritakan keluhan atau masalah kehamilannya. Kemudian, mahasiswa akan mengkaji permasalahan tersebut dan memberikan edukasi di pertemuan minggu depan. Tak lupa, mahasiswa juga memberikan soal pretest singkat dengan jawaban “YA” atau “TIDAK” tentang preeklampsia. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai masalah preeklampsia, dimana preeklampsia ini merupakan salah satu masalah kehamilan yang mejadi penyebab kematian ibu tertinggi di Indonesia.
“Saya sangat senang bisa dicek tensi sama mbak KKN mbak Selvi. Saya sendiri merasakan manfaatnya, apalagi ini belum bisa periksa ke Bidan mbak. Saya rasa ibu-ibu hamil disini juga merasakan manfaatnya. Saya doakan semoga KKN mbak bisa lancar ya.” ujar Ny. A yang merupakan salah satu ibu hamil di Desa Keborangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H