Mohon tunggu...
Selvi Amalia
Selvi Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saya sangat suka kopi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tanjung Lesung : Implikasi Tsunami 2018 Terhadap Dinamika Pengunjung Pantai

30 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   18:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pantai Tanjung Lesung (Selvi Amalia., 2024)

Enam tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 22 Desember 2018, telah terjadi sebuah bencana alam tsunami yang melanda kawasan wisata Tanjung Lesung Banten. BMKG menduga terjadinya tsunami ini dipicu oleh erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, yang kemudian melumatkan daerah pesisir Banten dan Lampung. Peristiwa ini sangat tragis, karena banyak memakan korban jiwa dan mengakibatkan kerusakan parah yang berdampak besar pada kehidupan sosial masyarakat setempat.

Bencana ini menimbulkan duka yang sangat mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang terkena dampaknya secara langsung. Selain berdampak pada korban jiwa dan kerusakan fisik, bencana ini juga mengubah dinamika kunjungan wisatawan ke pantai Tanjung Lesung. 

Sebelum terjadinya bencana tersebut, Tanjung Lesung merupakan destinasi wisata populer yang sangat diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmati liburan. Dengan pesona pantai berpasir putih dan air laut yang jernih sebagai daya tarik utamanya, Tanjung Lesung berhasil menarik perhatian banyak pengunjung dan menjadikannya sebagai tempat pilihan utama untuk berwisata. Namun, setelah tsunami melanda, pengunjung pantai mulai berkurang secara signifikan dan bahkan mengalami penurunan yang drastis karena kekhawatiran mereka akan keselamatan dan ketakutan akan terulangnya bencana yang serupa.

Meski pantai Tanjung Lesung kini sudah menampakkan kondisi yang membaik, dengan pembangunan infrastruktur dan peningkatan fasilitas yang telah dilakukan, hingga saat ini pantai tersebut masih relatif sepi pengunjung. Penurunan jumlah pengunjung ini disebabkan oleh trauma psikologis yang masih dirasakan masyarakat pasca tsunami 2018, serta kurangnya promosi yang efektif untuk menarik kembali minat wisatawan. Namun, pengelola terus berusaha keras untuk mengembalikan citra Tanjung Lesung sebagai destinasi wisata favorit di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun