Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rumah, Tempat Ternyaman Ngabuburit bagi Warga Bekasi

15 April 2022   21:12 Diperbarui: 15 April 2022   21:14 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macetnya Bekasi hingga motor di gang tidak bisa lewat (dokpri)

Ngabuburit merupakan istilah yang tidak asing lagi di kala bulan Ramadan. Istilah yang berasal dari bahasa Sunda 'burit', yang berarti sore. Ngabuburit sendiri memiliki arti menghabiskan waktu sore.

Kegiatan ngabuburit biasanya diisi dengan berjalan-jalan keluar rumah sambil membeli takjil. Namun, ada juga yang menghabiskan waktu di rumah saja sambil menunggu Magrib.

Kota Bekasi sekarang sudah mengalami kemajuan dan berbeda dengan 10 tahun lalu. Tempat perbelanjaan, restoran, hotel, dan apartemen pun sudah menyemut. Takheran jika kepadatan penduduk di Bekasi kian bertambah.

Sore ini saya dan anak saya berniat untuk membeli gorengan yang dijual di samping danau buatan di daerah Duta Harapan. Mengingat hari ini libur, saya ajaklah naik motor sambil menikmati suasana sore. 

Saat kami keluar dari perumahan, kondisi jalan masih terlihat normal. Namun, sekitar 200 meter kami berjalan, ternyata jalanan sudah menyemut. Jalanan yang satu arah pun tidak bergerak. Ingin rasanya saya putar balik dan pulang saja. Namun, melihat kondisi jalan yang rapat, tidak mungkin juga untuk putar arah. Terlebih lagi ini adalah jalan  satu arah.

Berusaha jalan pelan dan berada di pinggir. Mencoba menuruti keinginan hati hanya demi gorengan yang lama tidak dibeli. Ternyata, membeli gorengan butuh perjuangan luar biasa.

Pada akhirnya kami terbebas dari kemacetan jalan utama dan masuk ke Perumahan Duta Harapan. Di situ ada danau buatan yang memang sering digunakan untuk bersantai.

Saat itu terlihat beberapa orang sedang menikmati suasana danau. Ada pula anak kecil yang berlarian dan diawasi oleh ibunya. Mata rasanya langsung adem karena melihat warna hijau rerumputan dan air danau.

Sungguh  nikmat memang jika memiliki rumah di daerah dekat danau tersebut. Di saat ngabuburit, bisa menikmati sejuknya rimbun pohon di sekitar danau atau mungkin sambil membawa pancingan.

Tiba di ujung jalan hendak keluar dari danau, kami ingin berhenti di tempat gorengan. Akan tetapi, niat kami hanya sebatas niat dan tidak jadi kenyataan. Pikiran dan mata tertuju pada kemacetan di ujung jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun