Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Sepotong Tempe

27 Februari 2022   16:01 Diperbarui: 27 Februari 2022   16:03 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gusti...
Siapakah aku ini?
Hingga Kau izinkan aku di mana saja
Takpeduli tempat dan kasta

Gusti...
Sesungguhnya aku bahagia
Jika saja setiap orang dapat menikmatiku
Namun, jangan sampai kehadiranku mendukakan pembuatku

Gusti...
Betapa beruntungnya menjadi aku
Bisa berada di meja para bangsawan hingga kaum papa
Diolahnya aku berbagai rupa hingga menjadi masakan istimewa

Gusti...
Sesaat aku menghilang dari peredaran
Bukan karena aku takpeduli dengan semua kalangan
Aku hanya bingung jika kedelai merangkak dan pedagang kehilangan pangan

Gusti...
Sesungguhnya hati ini menangis
Saat melihat untung pedangan yang tiris
Ingin pertahankan kualiatas, tetapi kembang kempis

Gusti...
Kini aku kembali bersama dengan mereka
Ingin kulihat kembali wajah tukang gorengan yang ceria
Ingin kulihat kembali para ibu bisa memasak bahagia

Gusti...
Sekembalinya aku ke pasaran
Sesungguhnya masih tersisa tanya
Mengapa masih ada yang menawar harga?

Bekasi, 27 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun