Gusti...
Siapakah aku ini?
Hingga Kau izinkan aku di mana saja
Takpeduli tempat dan kasta
Gusti...
Sesungguhnya aku bahagia
Jika saja setiap orang dapat menikmatiku
Namun, jangan sampai kehadiranku mendukakan pembuatku
Gusti...
Betapa beruntungnya menjadi aku
Bisa berada di meja para bangsawan hingga kaum papa
Diolahnya aku berbagai rupa hingga menjadi masakan istimewa
Gusti...
Sesaat aku menghilang dari peredaran
Bukan karena aku takpeduli dengan semua kalangan
Aku hanya bingung jika kedelai merangkak dan pedagang kehilangan pangan
Gusti...
Sesungguhnya hati ini menangis
Saat melihat untung pedangan yang tiris
Ingin pertahankan kualiatas, tetapi kembang kempis
Gusti...
Kini aku kembali bersama dengan mereka
Ingin kulihat kembali wajah tukang gorengan yang ceria
Ingin kulihat kembali para ibu bisa memasak bahagia
Gusti...
Sekembalinya aku ke pasaran
Sesungguhnya masih tersisa tanya
Mengapa masih ada yang menawar harga?
Bekasi, 27 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H