Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Penghujung Rindu

31 Desember 2021   14:32 Diperbarui: 31 Desember 2021   14:34 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pexels-9144)

Pada terik siang aku bertanya,"Mengapa sengatmu membakar kulitku hingga memerah?"
Pada gelap malam aku berkeluh,"Sudikah Kau kirimkan satu bintang untuk dapat jadi penerang?"
Pada diam aku berkata."Mungkin dalam diam dapat kembali kunikmati tenang yang kudamba."
Pada gundah aku berujar,"Janganlah kau datang lagi untuk membuat segala rencana buyar."

Secuil rindu menusuk kalbu dan membelenggu
Bersemayam dalam raga tanpa tanya
Mungkin rindu telah menoreh jiwa
Hingga bibir takmampu ujar kata

Telah panjang perjalanan yang kulalui
Hingga taksatu pun dapat kurajut kembali
Bercecer kenangan sepanjang jalan jadi memori
Tinggalkan kisah yang tak terbeli

Ada harap yang kudamba sepanjang tahun
Setidaknya jadi impian hidup dalam Tuhan
Manusia telah dianugerahi cipta, rasa, dan karsa
Saatnya untuk senantiasa usaha dan berserah dalam doa

Jika saja rindu itu belum terwujud
Biarkan manusia tetap mampu sujud
Memohon belas kasihan Sang Pemberi Hidup
Agar mampu menorehkan kebaikan sepanjang hayat tanpa redup

Bekasi, 31 Desember 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun