Anakku,
Dari deretan nasihat yang mengalir, kusematkan kata pendidikan. Kehadirannya bisa menjadi jembatan bagi masa depanmu. Namun, bukanlah satu-satunya penentu hidupmu.
Anakku,
JIka engkau ada kesempatan meraih ilmu, manfaatkanlah. Tidak semua orang mampu menikmati bangku pendidikan sepertimu. Belajar menggunakan waktu dan bertanggung jawab terhadap masa depanmu.
Anakku,
Masih banyak orang berpikir bahwa pendidikan hanyalah sebatas mencari ilmu pada bangku-bangku kosong. Menikmati fasilitas yang ada tanpa menikmati proses pendidikan sesungguhnya.
Anakku,
Pandemi telah mengoyak wajah pendidikan Indonesia. Takada tatap muka, jadikan alasan dan rintangan peroleh kemajuan. Apakah pendidikan ini hanya sebatas tatap muka?
Anakku,
Pendidikan bukan hanya mengejar deretan angka yang akan tertulis di hasil akhir. Ada rangkaian proses yang membentuk karakter dan kehidupan yang harus dilalui. Â
Anakku,
Masa depanmu bisa jadi lebih berat daripada orang tuamu. Maafkan aku jika tidak mampu membantumu dalam setiap waktu. Bukan karena tak sayang, melainkan engkau harus tahu rasanya berjuang.
Anakku,
Mengumpulkan deretan angka pada setiap ujian yang engkau lalui di bangku sekolah terasa lebih cepat daripada memungut karakter kebaikan dari setiap gerakmu. Jangan jadikan hasil akhir sebagai penentu hidupmu. Suatu saat, mungkin engkau akan menemui arti kegagalan hidup. Dari kegagalan itulah, engkau harus tetap berjuang.
Anakku,
Meraih pendidikan itu sesungguhnya berbicara tentang perjuangan. Bagaimana bisa mengalami kemajuan dengan cara yang benar.
Anakku,
Jika selama ini deretan angka telah menggeser kemampuan juangmu, sadarlah. Hidupmu tidak hanya ditentukan dari deretan angka, tetapi ada daya juang yang kamu butuhkan di tiap kesempatan.
Bekasi, 6 Oktober 2021