Pernah aku bertanya pada burung pengembara
Mengapa mereka harus berpindah dari tempat semula
Kudapati jawab hanya melalui kepakan sayapnya
Bersama dengan kawanan, terbanglah mereka bahagia
Saat anak manusia merasa dahaga
Tak didapati sumber air biasa
Berusaha bertahan dengan yang ada
Hasilkan keresahan dalam jiwa
Saat tanah kian merekah
Tak terbendung perasaan gundah
Harapkan keadaan segera berubah
Petani pun terbebas akan resah
Kemarau panjang pernah menyergap dusun yang sunyi
Jauh dari keramahan teknologi yang mumpuni
Hanya tersedia tenaga manusia dan sapi
Siap untuk membajak lagi
Air mata penduduk dusun sunyi mengering
Berbicara dalam hening
Berharap ada padi menguning
Sayang, kemarau panjang membuat mereka hanya mampu berbaring
Kerinduan petrikor menyergap penduduk desa sunyi
Sadar bahwa mereka manusia sejati
Takmampu seperti burung pengembara berlari
Agar bisa selamatkan diri
Manusia sejati harus bertanggungjawab pada bumi
Mengolah rasa, karsa, dan berpadu dalam karya nyata
Apa yang dialami kini hanya sebagai pengingat diri
Hari esok akan ada peristiwa beda yang harus dihadapi
Bekasi, 2 September 2021
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H