Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita Istimewa

31 Agustus 2021   22:48 Diperbarui: 1 September 2021   08:52 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pexels-4050888)

Izinkan aku berteduh di hatimu
Hingga aku lupa tentang terik yang tercipta dari tutur keluarga
Dahaga menjalar jiwa yang takpernah paham akan sisi manusia
Di sana hanya ada patokan berdasarkan kebiasaan yang ada

Kurasa, tidak ada yang ingin luka
Aku pun juga sama
Menahan rasa yang menyiksa
Berusaha tegar walau terbata

Terkungkung dalam raga yang takberdaya bukan pilihanku
Aku juga ingin menjadi ibu dari anak-anakmu
Namun, keadaan menghempas mimpi dan anganku
Menjadi seorang ibu dengan rahim yang terganggu

Kata mereka ini adalah karma
Haruskah percaya akan segala kata
Tutur yang hadirkan luka menganga
Entah kapan bisa tertutup dengan sendirinya

Katamu, aku wanita istimewa
Terpilih dari sekian wanita yang jadikanku beda
Bisa jadi berkat bagi sesama melalui rahim tak sempurna
Hanya manusia yang punya hati dapat menjaga rasa derita sesama


Bekasi, 31 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun