Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi

7 Juli 2021   14:27 Diperbarui: 7 Juli 2021   14:47 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secangkir kopi kuhidangkan untukmu pagi ini
Seperti pagi yang lalu, engkau hadir di serambi
Gemercik air di taman menemani bagai melodi
Ikan pun menyapa dengan tarian sejukkan hati

Kunikmati kehangatan saat menemani
Pembicaraan mengalir tanpa basa basi
Karena hati menghargai dan saling isi

Rasa pahit itu menjadi semangat untuk dirimu
Siap menapaki hari walau lelah menunggu
Lelahmu jadi perenungan bagi diriku

Secangkir kopi pagi tadi menjadi saksi
Bahwa hidup ini takada yang abadi
Manusia hanya bisa memaknai
Setiap peristiwa berarti

Secangkir kopi pagi tak dapat kuberikan lagi
Aku hanya bisa terdiam ditemani sepi
Menanti tawa sang pecinta kopi
Terbaring dalam sunyi

Bekasi, 7 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun