Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Merdeka

7 Juni 2021   05:11 Diperbarui: 7 Juni 2021   06:44 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari balik dinding, tumpukan uang menari-nari laksana dewi
Tanpa perlu waktu lama, mereka dapat dijumpai dalam kekuasaan
Segumpal harapan yang terpendam akhirnya jadi kenyataan
Bagi yang haus kekuasaan, jabatan, dan nikmat dunia yang menawan

Negeri yang merdeka dan rakyat bisa berbuat apa saja
Terdapat jutaan kepala dengan ambisi yang berbeda
Tanpa perku khawatirkan masa depan anaknya
Intinya, sekarang bisa merdeka dan nikmati apa saja

Tak ada lagi jurang  menakutkan untuk menggapai harapan
Negeri yang sudah merdeka dan setiap kepala bisa berbuat apa saja
Dikeruknya harta demi kesenangan semata
Sayang, mereka lupa usia dan siksa neraka

Di negeri yang merdeka hanya ada segelintir kepala yang tak merdeka
Mereka berusaha berteriak dalam kegaduhan senja
Mengumandangkan suara, tetapi sering dianggap cela
Masihkah Tuhan ada di hati para pemburu harta di negeri yang merdeka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun