Jakarta - Banyak siswa- siswi yang tidak siap akan PJJ ( pembelajaran jarak jauh), tetapi keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Hal ini membuat para guru harus tetap profesional dalam mengajar walaupun pembelajaran yang dilakukan saat ini secara online.
"Mengenai proses pembelajaran sekarang yang melalui PJJ. Â Menurut saya, hal ini kurang efektif dan kurang kondusif banyak sebagian anak yang masih belum memahami materi yang disampaikan melalui smartphone maupun Melalui aplikasi video conference itu zoom"ujar Apriyani, Jumat (11/06).
Selain sebagai guru sekolah dasar Apriani juga mengajar sebagai guru les. ia mengungkapkan banyak kendala yang dihadapi saat memberikan materi, salah satunya adalah anak-anak yang tidak mau memahami dan mencoba materi yang sudah dijelaskan. Menurutnya perkembangan anak anak sangatlah penting tapi untuk saat ini terhalang oleh pembelajaran online. tapi Apriyani juga berterima kasih kepada pemerintah karena telah menyediakan kuota gratis hal tersebut  sangat bermanfaat bagi para guru dan siswa siswi nya.
"Karena belajarnya lewat handphone Banyak anak yang tidak bisa memahami apa yang sudah saya berikan dan juga mereka tidak mau mencoba apa yang sudah saya jelaskan , jadi anak anak sulit berkembang otak nya karna gak di jelasin secara langsung. saya sebagai guru sangat senang kepada Menteri Pendidikan karena sudah memberikan kuota gratis setiap bulannya kepada para guru dan para siswa siswi saya hal tersebut sangat bermanfaat" ucap Apriyani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H