Asam dalam bahasa Inggris acid dan dalam bahasa Latin acidus yang berarti rasa asam. Secara kimia asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion Hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi ion Hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Sifat-sifat asam adalah sebagai berikut:
* Mempunyai rasa masam.
* Mengubah lakmus biru menjadi merah.
* Bersifat korosif. Oleh karnanya asam dapat melarutkan berbagai jenis logam, semisal seng, dan aluminium.
* Mempunyai pH yang kurang dari 7.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat melepaskan ion hidroksida (O-). Sifat-sifat basa yaitu:
* Mempunyai rasa pahit
* Dapat mengubah lakmus merah menjadi biru.
* Dapat menetralkan asam.
* Basa kuat bersifat kaustik. Apabila terkena kulit (seperti Natrium Hidroksida) akan terasa perih dan menyebabkan luka.
* Mempunyai pH lebih dari 7.
Setiap zat atau senyawa mempunyai sifat asam, basa atau netral. Untuk mengetahui sifat asam, basa, atau netral dapat dengan menggunakan suatu Indikator.
2. Pengertian Indikator
Indikator merupakan suatu zat yang ditambahkan ke dalam larutan sampel sebagai penanda yang menunjukkan telah terjadinya titik akhir titrasi pada analisis volumetrik. Penggunaan indikator pada titrasi dapat menunjukan titik ekuivalen atau titik akhir titrasi dengan adanya perubahan warna larutan. Indikator yang umumnya digunakan adalah fenolftalein, Metil Orange, Amilum.Â
3. Apa itu Titrasi?Â
Jadi, Titrasi merupakan teknik analisis yang memungkinkan penentuan kuantitatif zat yang terlarut. Teknik ini  membutuhkan reaksi kimia lengkap antara analit (titrat) dan reagen (titran). Titran yang diketahui konsentrasinya akan direaksikan dengan titrat untuk ditentukan konsentrasinya. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan larutan secara bertahap (tetes demi tetes) hingga tepat mencapai titik setara atau titik stoikiometri. Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur- unsur dalam senyawa dalam pembentukan senyawanya.
Titrasi asam basa adalah metode kimia yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu lingkungan asam atau basa dengan menggunakan standar larutan dari zat lawan (asam atau basa). Tujuan dari titrasi asam-basa adalah untuk menentukan titik ekivalen, yaitu titik di mana jumlah ekivalen zat yang dititrasi sama dengan jumlah ekivalen zat standar yang ditambahkan. Pada titik ini, reaksi kimia antara asam dan basa telah selesai, dan dapat menggunakan prinsip stoikiometri untuk menghitung konsentrasi zat yang dititrasi.
4. Langkah-langkah tritrasi pada umumnya
Berikut adalah beberapa langkah umum dalam titrasi asam basa:
1. Siapkan peralatan, termasuk buret, labu Erlenmeyer, titran (larutan standar), analit (larutan yang akan dianalisis), dan indikator asam basa.
2.Tuangkan titran ke dalam buret dan analit ke dalam labu Erlenmeyer.
3.Tambahkan indikator asam basa ke dalam larutan analit untuk memantau perubahan warna yang menunjukkan titik akhir titrasi.
4 Mulai titrasi dengan meneteskan titran ke dalam larutan analit sambil diaduk perlahan.
5.Hentikan titrasi saat terjadi perubahan warna yang menandakan titik akhir titrasi.
6.Catat volume titran yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi.