Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Warok'an, Kesenian dari Rakyat untuk Rakyat

11 Agustus 2014   17:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:50 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesenian Warok atau biasa disebut Warok'an, adalah salah satu bentuk kesenian rakyat dari daerah Temanggung. Para penari dengan riasan hitam tebal pada wajah menari diiringi gamelan. Sebenarnya gerakan tari hampir mirip dengan kesenian Jaran Kepang, cuma saja di Warok'an pemain tidak memakai kuda lumping. Kesenian Warok amatlah digemari warga Temanggung, khususnya yang warga pedesaan. Hampir dipastikan apabila ada pentas Warok maka banyak penduduk berduyun-duyun tuk melihat pementasan Warok'an ini. Hentakan kaki para penari dan musik gamelan yang berdentum membuat kemerihan sebuah pentas Warok'an. Dan mungkin akhir dari pentas Warok itu juga yang selalu ditunggu para penonton, yaitu melihat para pemain kesurupan.

Meski was-was namun bagian inilah yang menurut banyak penonton adalah bagian yang mereka nantikan. Awal melihat, penulis merasa "takut" dengan sorot mata tajam, pemain yang kesurupan itu berlari, menari kesana kemari sambil sesekali meminta kembang dan air untuk dimakan. Matanya jalang mencari-cari "mangsa" yang akan "diajak" serta kesurupan. Pemain yang kesurupan agaknya masih bisa mengikuti hentakan gamelan, terbukti terkadang mereka menari sesuai dengan irama gamelan, apabila musik gamelan cepat maka mereka menari dengan cepat dan sebaliknya musik melambat, mereka pun akan melambatkan gerakannya.

Terlepas dari pendapat bahwa kesurupan adalah tatkala roh halus merasuki tubuh, Namun kesurupan tatkala menari Warok'anlah yang terkadang juga sangat diinginkan para pemain itu sendiri. Salah seorang pemain Warok bernama Ossa mengatakan, "Kesurupan itu seperti sesuatu yang bisa membuat kangen, karena apabila telah lama nggak main, maka saya selalu ingin mentas sekedar merasakan kesurupan lagi< padahal saat kesurupan juga saya tidak ingat apa-apa, dan setelah selesai mentas badan suka pegal-pegal, tapi saya senang menari Warok'an ini."

Dan tak bisa dipungkiri bahwa Warok'an adalah kesenian rakyat yang murah dan meriah, kesenian dari rakyat untuk rakyat.

Di sebuah dusun,  Rejosari, Ngadirjo Kabupaten Temanggung, setiap ada event tertentu seperti 17 Agustusan, Hari Pahlawan atau Syawalan selalu mengadakan pentas Warok'an ini. menurut panitia, acara ini terselenggara karena permintaan dari warga, dan warga pula secara suka rela bergotong royong mendanai acara pentas Warok'an ini.

Dan berikut adalah foto-foto yang bisa diabadikan saat acara Syawalan pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2014 kemarin melihat Warok'an tersebut

1407727468529182215
1407727468529182215

[caption id="attachment_337606" align="aligncenter" width="540" caption="awal-awal kesurupan"]

1407727569526685851
1407727569526685851
[/caption]

[caption id="attachment_337607" align="aligncenter" width="540" caption="matanya tajam, mencari mangsa yang akan "diajak" serta kesurupan"]

14077276221228516978
14077276221228516978
[/caption]

14077277141476692103
14077277141476692103

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun