Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Testimoni Kartini

20 April 2015   15:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14295168551665587941

Perempuan itu

Anggun dalam kebaya yang menyembunyikan gemuruh ingin dadanya

Demi kemajuan dan pendidikan kaum perempuan sekitarnya

Lingkar gelungnya sanggup menyimpan cita-cita besarnya

Hingga ajal menjemputnya tanpa memberi kesempatan tuk melihat

Betapa dunia perempuan yang Ia citakan kini melebihi  inginnya

Perempuan itu

Mencatatkan kisahnya dalam roman indah

Seindah nama Jawa yang lekat di balik raganya, Raden Ajeng Kartini

Kehalusan budi pekertinya, terbungkus rapat dalam adat Jawa kala itu

Tak hendak ia mendobrak aturan piyayinya

Tak ingin ia membangun sedu sedan ayah bundanya

Ia terima nasibnya sebagai perempuan

Menikah, lalu menjadi garwa wingking dan menjadi ibu

Namun ketegasan perjuangannya ia kobarkan di surat-surat buat sahabatnya, Abendanon

Gemulai jemarinya luwes tatkala kata demi kata melahirkan kalimat sakti

Yang tak pernah ia duga, bisa mengubah dunia perempuan bangsanya

Perempuan itu

Raden Ajeng Kartini

Di surat-suratnya

Di perjuangannya

Adalah sejarah peradaban perempuan Indonesia

*Puri Kencana 20 April 2015*

Ilustrasi gambar : Katsusmansa.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun