kabut yang membalut pagi
tak sanggup membendung rindu yang selalu mengalir untukmu
pun jua gigilnya tak mampu bekukan cinta yang menggumpal di kalbu
sesakkan dada
lalu masihkah kau pertanyakan rasa ini?
sedang langit jelas telah berkisah dan berpihak
ini september kesekian kali
saat kau pergi bersama rinai gerimis basahi wajah
membawa kenangan yang tak mungkin terhapus waktu
meski kemarau sepanjang musim kerontangkan jiwa
dirimu abadi bersemayam indah di ruang kalbu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!