Kompasianival, yah jawaban  itu yang spontan keluar dari bibirku saat ditanya "momen apa yang paling berkesan selama bergabung dengan Kompasiana?". Selain bisa mencurahkan uneg-uneg hati dan jiwa (baca berfiksi) atau sekedar berbagi berita tentang yang terjadi di sekitar kehidupanku di Temanggung, aku juga senang bisa mendapatkan banyak teman, sahabat dan saudara dari ber-kompasiana ini. Sejak bergabung pada 23 Mei 2010, hingga saat ini, sudah ratusan teman, sahabat dan saudara aku punyai berkat menulis di Kompasiana, dan ajang Kompasianival lah yang selalu aku nantikan agar bisa bertemu teman dan sahabat sesama Kompasianer.
Terhitung sudah 4 kali aku mengikuti even Kompasianival  yang diadakan Kompasiana untuk mempertemukan Kompasianer dari berbagai daerah itu.
Acara Kompasianival pertama yang aku ikuti adalah tanggal 21 sampai 23 November 2013 bertempat Fountain Atrium 3A-th Floor, West Mall – Grand Indonesia. Ini awal aku berjumpa dengan teman dan sahabat Kompasianer. Meski ada "insiden" kecil, tapi tak mengurangi semangat untuk terus mengikuti ajang Kompasianival selanjutnya
Lalu berlanjut ke acara Kompasianival kedua yang aku ikuti di Sasono Budoyo Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 22 November 2014, dan Alhamdulillah bisa berjumpa dengan beberapa Kompasianer yang semula hanya kenal nama tanpa kenal wajah meski dari foto pun, seperti nama Langit Queen. Dimana kita tahu Langit Queen adalah penulis fiksi jempolan di Kompasiana, tapi tak pernah memasang foto aslinya. Dan di kompasianival waktu itu si cantik ini mau bertemu langsung bahkan menraktirku, tapi tidak mau difotovhehehee.
Tapi sebenarnya bukan hanya di ajang Kompasianival saja yang aku mendapatkan banyak pengalaman dalam momen manis dan indah yang tak bisa kulupakan, namun di luar itu ada pula kemajuan langkah oleh sebab aku menulis di Kompasiana. Mengapa aku sebut kemajuan langkah?, sebab sebelumnya aku hanya ibu rumah tangga biasa yang kebetulan suka menulis fiksi, namun baru sebatas dibaca sendiri. Setelah aku diperkenalkan adanya blog Kompasiana oleh seorang wartawan dari Jakarta Ronaldy Hehakaya lah aku menjadi berani menulis fiksi ataupun reportase untuk dibaca orang lain.Â
Dan setelah beberapa bulan bergabung, aku mulai mengenal banyak teman. Tak sedikit dari mereka yang kemudian mengajak aku bergabung dalam beberapa grup fiksi yang bisa menambah pengalaman dan ilmu untuk dunia tulis menulis fiksi. Tak sampai di dunia menulis, salah seorang temanku dari Yogya yang juga Kompasianer dan novelis mengenalkan aku pada Rumah Budaya Tembi,salah satu tempat untuk "unjuk diri" Â bersastra di Yogyakarta, Mbak Endah Raharjo.
Dari Rumah Budaya Tembi kemudian aku sering diajak beberapa teman untuk membuat buku baik antologi puisi ataupun cerpen, Â berlanjut sampai sekarang. Dan ini bagiku merupakan kemajuan langkah yang sangat jauh dri angan dan impian.Â
Sebab sebelumnya aku tak pernah bermimpi menjadi penulis puisi atau cerpen. Namun berkat bergabung dengan Kompasiana, kini aku semakin semangat tunjukkan kebisaan diri dalam hal menulis yang berlanjut bisa berekspresi sebagai pembaca puisi di berbagai even sastra lainnya.