Miris, kata itu yang terlontar saat melihat berita beberapa remaja putri di Bali yang menganiaya teman sebayanya. Dengan dalih di ajak ke suatu tempat,beberapa remaja putri ini membawa salah satu temannya ke tempat yang sepi. Lalu bertujuh (lima sudah di tetapkan sebagai tersangka, dan dua sebagai saksi) "mengerjai"Â teman, dan salah satu dari ketujuh remaja putri ini merekam adegan kekerasan itu menggunakan sebuah kamera handphone.
Lepas dari apa permasalahan yang menyebabkan remaja putri itu menganiaya temannya, tindakan brutal itu sebaiknya menjadi koreksi kita semua, sebagai orang tua, guru, atau sebagai teman.
Kalau kita mau jujur, tindakan kekerasan yang kerap dilakukan remaja di jaman sekarang ini adalah imbas dari beberapa tayangan di televisi. Coba kita tengok sinetron sinetron remaja, di sana banyak adegan yang mempertontonkan kekerasan hanya karena berebut cowok / cewek atau adegan yang sebenarnya tidak layak dilihat remaja seusia sekolah itu. Ada juga adegan anak yang berani membantah pada orang tua, pembantu atau guru di sekolah. Menuerutku adegan adegan tersebut sangatlah tidak mendidik. Walau di awala acara kadang di selipkan peringatan BO (bimbingan orang tua) namun itu tidak menjamin bahwa tayangan di tv itu layak dilihat anak remaja meski di sampinganya ada orang tuanya.
Memang kita tidak bisa menyalahkan begitu saja pada tayangan tv yang tidak mendidik itu, namun sebagai orang tua marilah kita membekali anak kita dengan pengertian agama yang baik, etika dan juga selalu menanamkan sifat toleransi agar anak anak kita "selamat" hidup bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H