Semisal kabut pekat halangi jarak antara ku dan mu
langkah tetap aku ayun menujumu
seandai deras hujan mengintai senjakuÂ
selalu raga ini menanti peluk hangatmu
asmara menggejolak setiap waktu
membanjir muaramu
asa mengangkasa dihitungan detiknya
itupun karena wajahmu bermain di sudut kedipan mataku
sejuta pesona kau taburkan di kalbu
sanggup luluh lantakan jiwaku
serupa virus, lumpuhkan rasaku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!