Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fan Fict] Will You Marry Me

14 April 2013   15:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1365928940700864002

Will You Marry Me

Selsa

No : 5

“Sayang, bulan depan aku ke kotamu, tunggu aku ya”

SMS pendek dari kekasihku yang jauh disana itu membuat aku serasa mengawang di atas mega-mega yang berpelangi. Dia akan datang mengunjungiku setelah sekian lama kami memadu kasih, meski jarak memisahkan raga. Yovi, begitu aku memanggilnya, adalah pria kakak kelasku yang dulu sangat di gandrungi banyak perempuan. Tapi meski aku tak pernah memperlihatkan kesukaanku padanya toh dia lebih memilih aku dari pada perempuan lain, walau aku taksecantik mereka.

“Mereka terlalu agresif, aku nggak suka” begitu alasannya saat aku menyinggung tentang perempuan-perempuan cantik yang selalu mengejarnya. “Aku lebih suka kamu, aku cinta kamu” kata Yovi pula begitu aku menanyakan kenapa dia memilih aku.

Kini hubungan cintaku dengannya telah menginjak tahun ke 6, aku masih setia menunggunya, begitu pula dengan Yovi. Tak ada perempuan lain selain aku dan ibunya. Dia masih mementingkan karier yang dia jalani kini, sebagai penyanyi rock papan dunia (bukan papan gilasan cucian-red).

Dan setelah sekian lama aku menunggu untuk kembali bertatap muka, kini saat itu akan tiba, sebulan lagi. Tentu aku akan mempersiapkan diri dengan baik. Dan aku berharap dia akan melamarku seperti yang pernah dia janjikan sesaat sebelum kami berpisah 6 tahun silam.

“Tunggu aku Selsa, aku pasti datang dan melamarmu, tak ada wanita yang aku cintai selain kau bidadariku” kata Yovi sambil menggegam erat tanganku.

“Kau boleh pergi cinta, tapi tinggalkan hatimu untukku, aku takkan bisa hidup tanpamu” aku sedikit memelas.

“Percayalah sayangku, meski apapun yang terjadi, aku akan kembali padamu dan kita hidup bahagia bersama, selamanya. Aku pergi juga demi masa depan kita sayang”

Yovi mengecup keningku dengan lembut sebelum akhirnya kami benar-benar berpisah.

***

Bandara Soeta selalu ramai, dadaku bergemuruh mengalahkan bunyi pesawat yang lalu lalang di bandara itu. Apalagi saat di umumkan bahwa pesawat dari New Jerseyakan segera mendarat.

Aku merapikan rambutku, bajuku dan segera beranjak menuju tempat penjemputan. Lima belas menit berlalu setelah pesawat yang membawa tema SMAku, kekasihku John Bongiovi, vokalis Bon Jovi mendarat. Aku semakin tak bisa mengatasi gejolak dadaku yang tak beraturan kini.

Aku berhimpit-himpitan denga para fans Bon Jovi. Untunglah aku tepat berada di samping pintu keluar jadi nanti kalau Yovi keluar satu-satunya manusia yang dia lihat adalah aku, kekasihnya.

Tak berapa lama, aku negenali sosok dengan kaos hitam dengan kaca mata hitam itu keluar. Dia kekasihku, calon suamiku.

“Yovi” aku teriak girang menyebut namanya. John segera memelukku dengan penuh perasaan seakan ingin meluapkan rasa rindu yang tertahan sekian tahun.

John merangkulku membawaku ke mobil yang telah siap membawanya ke hotel tanpa memperdulikan teriak-teriakan fansnya. Akupun tak ingin melewatkan waktu barang sebentar, aku terlalu menikmati pelukan hangat Yoviku.

Dalam mobil, Yovi menciumku dan ah…dia melamarku.

"Will you marry me" tanyanya sambil terus menciumku

Aku tak perlu menjawab, dan bagaimana aku bisa menjawab sedangkan dia tak memberiku kesempatan untuk bicara bahkan hanya untuk bilang ya saja aku tak bisa, kami terlalu menikmati pertemuan ini.

“Hey bangun, perempuan kok malas, siang hari kerjanya tisur melulu” suara kakakku terdengar jelas di telingaku.

Aku usap mataku berkali-kali, aku cari Yoviku yang tadi berada disampingku sebeluma aku merebahkan diri di kamar hotel ini.

“Mana Yoviku kak?” tanyaku pada kakakku.

“Yovi siapa? Oh..kekasih khayalanmu itu? Kamu mimpi tau!”semburan kata-kata kakakku menyadarkanku bahwa aku hanya bermimpi dipinang John Bon Jovi.

“Cepat cuci muka, antar aku ke pasar” perintah kakakku sambil berlalu.

"Oh Yovi, kenapa ini hanya mimpi?. Tak tahukah kau? aku sangat mencintaimu, merindukanmu sejak bertahun-tahun yang lalu? " aku bergumam sedih.

*************

“CATATAN: Cerita ini hanyalah fiksi, dan murni hasil imajinasi saya belaka”

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community (sertakan link akun Fiksiana Commnuity sebagai berikut ini. Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community. sumber gambar http://www.fantom-xp.com/en_84_~_Bon_Jovi_is_an_American_rock_band_from_Sayreville%2C_New_Jersey.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun