[caption id="attachment_171508" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi by google"][/caption] " Maafkan aku Anjar " Saskia terguguk dalam tangisnya. " Kalau ada yang harus di salahkan itu adalah aku " ucap Anjar dengan nada bersalah yang dalam. " Kenapa harus kamu " mata Saskia terbelalak meski berlinang air mata. " Harusnya aku mempertahankan cinta kita dengan segala resiko yang harus aku tanggung, Saski " jawab Anjar. " Sayang aku tak bisa membawakan uang sekian ratus juta agar ayah ibumu terbebas dari jeratan keparat itu " sesal terselip dalam kata kata Anjar kali ini. Anjar dan Saskia telah membina jalinan cinat yang indah sejak empat tahun yang lalu saat mereka masih duduk di bangku kelas tiga SMA. meski setelah lulus mereka berbeda sekolah, hubungan cinta itupun tak lekang oleh jarak. Asmara bergejolak mereka terus berbunga layaknya taman yang selalu tertata dan terawat oleh pemiliknya. Sayang cabaan berat terhadap cinta mereka datang dengan tiba tiba. Perusahaan papa Saskia jatuh pailit dan merugi, yang akhirnya datang seorang yang bersedia menolong untuk menopang kerugian itu. Demi bisnis dan juga kelanjutan hidup para pegawainya, papa Saskia menerima bantuan orang itu meski dengan syarat yang teramat berat. Saskia harus rela menjadi istri si penolong itu. Setelah melewati banyak pertimbangan akhirnya Saskia bersedia menikah dengan penolong perusahaan papanya walau dia harus mengubur rajutan cinta indahnya dengan Anjar. Baginya menolong banyak orang merupakan hal yang sangat berarti meski dia harus membayar mahal pengorbanan itu, menyakiti orang yang sangat di cintainya Anjar. " Saski....selamat tinggal " tiba tiba Anjar beranjak dari tempat duduknya dan menggenggam tangan kekasih yang sangat di cintainya itu. " Kau mau kemana Njar " tanya Saskia khawatir. " Tak ada guna lagi kita bertemu Saski, meski pedih aku harus bisa memahami pengorbananmu untuk papa dan juga para pegawainya " kata Anjar tanpa menghiraukan kekhawatiran Saskia dan juga tidak menjawab pertanyaan kekasihnya itu. Anjar berlalu dari Saskia tanpa menoleh lagi, hatinya tentulah sangat hancur dengan perpisahan yang tiba tiba dan sangat menyakitkan ini.Saskiapun tak bisa lagi menahan kepergian Anjar,namun dia berharap Anjar akan memahami keputusan yang di ambilnya. Lima bulan berlalu Dalam sebuah pesta di sebuah gedung yang sangat meriah dan mewah, ada sepotong hati yang merintih dalam senyum. Pemilik hati itu adalah Saskia. Andai dia tidak ingat bahwa pesta inilah yang menentukan kelanjutan hidup puluhan orang yang pernah setia mengabdi pada perusahaan papanya, tentu Saskia telah pergi dari tempat itu tuk menemui kekasihnya. Anjar kini berada di tempat yang jauh dari keramaian dan kebisingan, Anjar kini tinggal bersama nenek dari pihak ayahnya di suatu desa yang sangat damai. Saskia tak pernah tahu dan mungkin takkan pernah tahu kalau Anjar tak bisa bebas kemana mana karena hidupnya dalam pasungan. Sangat mengenaskan, rupanya cinta sejatinya pada Saskia telah memporak porandakan impiannya dan membuat dia tak lagi bisa berfikir waras tuk memaknai arti kesejatian cinta. pondok sepi tawangsari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H