Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Kita

6 Desember 2011   12:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:45 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_147793" align="aligncenter" width="300" caption="by google"][/caption]

Janji itu telah tertulis

Walau hanya di hamparan pasir putih

Namun tulus dan penuh doa terbaik

Takkan terhapus meski alun menepi dan mengurai hurufnya

Janji atas nama kita tetap abadi

Cinta itu telah terpatri Pada dinding hati berdua Takkan pernah tercabut oleh badai meski bilik terhantam badai Cinta kita berdua adalah pagutan bulan pada malam

Perjalanan hati kita

Tetap seirama dengan syahdunya tembang kehidupan

Yang di tiupkan oleh rumpun bambu pada terik mentari

Asmara kita berdua Seindah harpa berdenting pada jemari lentik ribuan bidadari Yang terdengar merdu manakala rindu telah demikian membiru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun