dikecapnya hari demi hari
dalam pentas yang tak pernah selesai
sejak usia belumlah matang
langkahnya telah tertancap
pada panggung demi panggung
demi berputarnya roda kehidupan
demi dahaga jiwanya
sejuta tatapan mata kagum
adalah tujuannya
seribu gema tepuk tangan
adalah arahnya
tak hirau letih raganya
hingga kini
tatkala usia memasuki renta
dibiarkannya deras hujan menghapus gincunya
diabaikannya bangku penonton yang kosong
dihiraukannya panggung yang telah reot
berlenggoklah ia
berlaku bak ratu pentas
mulutnya tak henti
bernyanyi
bersyair
tentang kehidupan yang kini tak berpihak
ini panggungnya
ini hidupnya
ini kehidupannya
tertatih ia...
merambat pada kepunahan zaman
perempuan panggung
di ujung usianya
senyum getir iringi pungkasan episode takdirnya
*purikencana, 10 12 14
ilustrasi gambar : dok. pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H