tatkala pandang tertutup selaput prasangka
tatkala pendengaran terhalang debudebu kenistaan
tatkala tutur kata tertimbun hujatan
tatkala kesucian kalbu ternoda nokhtah kebencian
sumpah serapah memburai semesta
gujirat senantiasa dihembuskan pada setiap selewatan angin
laku diri kian jauh dari kata fatsun
niscaya langkah tak terarah
lalu adakah logika tersisa dalam benak?
sedang genta kesumat telah tersemat di dadanya
sabak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!