Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kompasiana Rumah, Komunitas Berandanya

13 Mei 2023   10:33 Diperbarui: 13 Mei 2023   10:51 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu saat aku masih sering ke Yogya, sempat mengumpulkan beberapa Kompasianer Yogyakarta bersama Bain Saptaman, Mas Arif Rahman, Mbak Marul P, almarhum Mbak Enggar dan beberapa nama Kompasianer lain, untuk merintis komunitas Kompasianer Yogyakarta. Tapi karena sekarang jarang ke Yogya, jadi tidak tahu perkembangan mereka.

Nah bahagia saat dijapri sama Mbak Biyanca Kenlim, agar ada pertemuan di Semarang dengan para punggawa Semarkutiga (Kompasianer Semarang, Kudus, Salatiga, Ambarawa, dan Temanggung). Dan setelah melalui proses cukup a lot (hayah) untuk menentukan tanggal dan tempat, akhirnya Kamis 11 Mei 2023, bisa bertemu di Resto Pringsewu Kota Lama, Semarang.


Ada Mbak Biyanca Kenlim, Mbak Wahyu Wardhani, Mbak Wahyu Sapta, Mas Wang, Mbak Sri Subekti, Mas Romo Susy, dan Mbak Yunita. Mereka ini termasuk punggawanya Kompasianer Semarang, sedang aku newbie. Dengan beberapa nama punggawa ini beberapa kali memang sudah bertemu dalam even yang diadakan Kompasiana ataupun kopdar kecil-kecilan, terutaman dengan Mas Wang, mbak Sri Subekti, Mbak Wahyu Sapta dan Mbak Wahyu Wardhani (apalagi beliau ini pernah tugas di Pengadilan Tinggi Temanggung).

Dari pertemuan ini ada bahasan sebuah even yang akan dilaksanakan oleh para punggawa dalam waktu dekat, yaitu bikin buku bersama, lalu ada beberapa bahasan yang akan dimatangkan lagi untuk menghidupkan semangat Semarkutiga.

dokumen Semarkutiga
dokumen Semarkutiga

dokumen Semarkutiga
dokumen Semarkutiga

Setiap pertemuan kompasianer biasanya selalu heboh, dan salah satu imbas dari Ngompasiana adalah kita mendapat ilmu menulis juga mendapat saudara atau sahabat baik. Sejak mengikrarkan diri (gaya bahasanya dihiperbola dikit, siapa tahu ntar dikasih reward Mas Kevin) jadi Kompasianer Mei tahun 2010, aku mendapatkan manfaat yang luar biasa besar. Aku bisa mengenal banyak penulis hebat, aku dikenalkan dengan Sastra Bulan Purnama Yogyakarta oleh Mbah Endah Raharjon(Kompsianer senior, penerjemah buku, penulis novel yang insinyur). 

Dari Sastra Bulan Purnama yang digawangi Pak Ons Untoro dan Mbak Umi Kulsum,  kemudian menjadi awal "kebangkitanku" menekuni dunia puisi. Ngompasiana juga menjadikanku banyak saudara dari komunitas Desa Rangkat, Fiksiana Community,  Planet Kenthir dan lain-lain. Hingga sekarang hubungan sesama Kompasianer tetap membaik meski jarang menulis.

Nah meski sekarang aku juga jarang nulis, (padahal sudah centang biru) namun tetep saja keinginan kembali menulis lagi selalu ada, oleh sebab itu Kompasiana memang layak kusebut "Rumah". Di Kompasiana ada ilmu, ada persaudaraan, ada sahabat dan banyak kisah yang kita dapat dari beberapa pertemuan. Biasanya kalau bertemu begini banyak issue dan gosip menjadi bahan selingan hehehehe. jadi ibarat Kompasiana itu rumah, Komunitas adalah ruang tamu, dapur, kamar tidur, kamar mandi ataupun berandanya, dengan aneka bebunggaan di sekelilingnya.


Akhir kata, terima kasih buat punggawa Semarkutiga yang sudah memula sebuah kisah haru dan indah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun