aksarakasara tumpah ruah
ditingkahi gemulai diksi
baitbait mengaliri jiwa
mencipta susastra terbaca sukma
bagi penyair
hujan menjelma surga
tamantaman puisi bermekaran
goresan metafora mengidungkan epik semesta
meski terkadang derasnya mengacaukan akal
sebab kenangan menyubur di sela rinai
mengalirkan tetesan dari kelopak
pilu...
hujan
kenangan
puisi
menyatu dalam gigil senja kali ini
*Kedu 231121
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!