Sapto agak terkejut dengan kedatangan Lastri, sebab tak biasanya istrinya masuk ruang kerja kalau tidak ada urusan penting.
"Ada apa diajeng? sepagi ini sudah senyum-senyum, apakah semalam masih kurang?" canda Sapto genit setelah melihat senyum sumringah dari wajah istri mudanya.
"Ah kangmas, semalam sudah cukup" balas Lastri mengerling manja, "ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan kangmas" lanjutnya mendekat ke Sapto sambil memberikan sebuah benda.
Sapto menerima benda dari Lastri, tertawanya membahana memenuhi ruangan kerja itu. Dipeluknya istrinya "Terima kasih sayangku, kau akan memberikan aku keturunan yang pasti akan seganteng aku, bapaknya" ucapnya sambil tertawa bahagia.
Rupanya Lastri memberikan test pack kehamilan pada Sapto, dan hasilnya positif, Lastri hamil. Tampak dari raut muka Sapto kalau dia bahagia dengan kehamilan istri ketigaya itu, meski dia sudah mempunyai anak dari istri terdahulunya.
"Sudah kangmas, aku gak bisa nafas" erang manja Lastri yang meminta agar Sapto melepaskan pelukannya.
Sapto tersipu malu "Maaf sayang, aku terlalu bahagia, mulai sekarang kamu gak boleh kerja berat" lanjutnya.
"Walah kangmas selama ini kan aku tidak pernah kerja berat, la cuma nyapu sama masak kok kerja berat"
"Iya, tapi gak boleh kecapekan, harus sehat, nanti aku perintahkan sama bi Mimi agar mengawasi mu sayangku" ujar Sapto.
'Ya.. iya, kangmas aku patuhi nasehatmu, aku juga pengen bayi kita sehat" bujuk Lastri agar suaminya tenang. "Dah ya kangmas, aku mau mandi dulu" ditepisnya tangan suaminya
"Ya iya, sana mandi terus dandan yang cantik, setelah itu temani kangmas di sini, hari ini kamu harus ada di dekatku"
"Ih kangmas" rajuk Lastri