nay...
kujatuhkan hatiku di ruang perihmu
mengerami lara
mencipta tembang dari lukaluka masa lalu
andai waktu mengada jumpa
kupeluk ringkihmu
satukan degup di deru ombak ene mawira
nay
kuletak rindu pilu di matamu
agar luruh di butiranbutiran bening air
menghapus pias wajahmu
di dekap hangat lereng sindoro
nay
tersenyumlah meski kepedihan bersarang di lesung pipimu
Tuhan tak kan biarkan dua hati menampi asa
KuasaNya atas kisah kan melarung duka
gapai asamu di jalan belukar
waktu dan jarak bukan lagi sebuah penantian
ia hanyalah tempaan
atas kisah semesta kita
antara ene mawira sindoro
kisah bermula
nay
aku mencintamu
*Kedu2Mei2020*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H