kutuang hujan dari kelopak mata
agar melarutkan gelisah rasa
sementara senja meruncingkan sebuah perpisahan
menghadirkan pilu bersama bilurbilur luka
kulumat sepotong ikrar
setianya menusuk jantung
rapuhkan penantian atas nama cinta
sedang  embun kini tak lagi sanggup sejukkan jiwa
engkau dan aku
tak lagi kuasa menorehkan tulisan kisah pada langit
sebab pena kehabisan tinta
titah sang penguasa telah berlaku
dan aku terlalu renta untuk menghardik takdir perih
aku memilih pulang
pada lembahku di balik bukitbukit bisu
merehatkan jiwa yang terlalu lama mangabdi padamu
dan kuikhlaskan saja pergimu bersama gugurnya kuncupkuncup kamboja
*puri sunyi 2019*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H