Temanggung, banyak sekali menyimpan sejarah sehubungan dengan Kerajaan Mataram Kuno jaman dulu. Salah satu yang sudah menjadi bukti adalah ditemukannya Situs Liyangan dan juga beberapa candi kecil di sekitaran wilayah ini. Beberapa sendang (telaga kecil) dengan arca-arca Ganesha dan arca Sapi pun bisa kita temukan di beberapa tempat.
Di sebuah wilayah yang terletak di lereng Gunung Sindoro, Desa Candisari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung  yang berjarak kira-kira 7km dari Situs Liyangan, ada sebuah situs yang dinamai  Gumuk Kembangsari oleh warga sekitar. Situs yang terletak di tengah-tengah ladang tembakau ditemukan warga sudah berpuluh tahun yang lalu. Sayang tidak ada penjelasan pasti kapan ditemukannya situs tersebut. Dalam situs Gumuk Kembangsari terdapat satu Yoni dan Lingga juga beberapa batuan sisa-sisa bangunan purbakala.
Salah seorang warga bercerita bahwa setiap warga yang akan membangun rumah, selalu menemukan beberapa batu sisa-sisa reruntuhan bangunan kuno. Bahkan beberapa warga menemukan ala-alat yang dipakai penduduk jaman kuno, seperti cangkul, alat penumpuk, ataupun arca-arca kecil.Â
Yang menarik adalah sejarah Arca Ganesha yang berukuran lumayan besar (sebesar orang dewasa), arca yang ditemukan di desa ini, pernah dicuri selama dua kali, namun selalu bisa ditemukan. Padahal pencurian terakhir yang ditemukan di daerah Yogyakarta, disembunyikan di dalam tanah alias dikubur. Bersyukurlah Arca Ganesha ini bisa ditemukan dan amsih utuh seperti saat pertama kali ditemukan.
Melihat adanya temuan situs dan  banyaknya bebatuan sisa reruntuhan bangunan purbakala itu, menggelitik rasa ingin tahu saya apakah Pemerintah Daerah Kabupaten khususnya Dinas Pariwisata memperhatikan hal tersebut?. Ternyata hingga saat ini, belum ada dialog serius antara warga dengan pihak terkait untuk membicarakan beberapa penemuan benda purbakala ini. Padahal bisa jadi benda-benda temuan itu merupakan mata rantai dari sejarah Situs Liyangan dan  Raden Sanjaya yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Kuno. Seperti diketahui  warga sekitar menjaga dan mengeramatkan salah satu peninggalan eyang  yang sudah mencapai tingkat moksa yang hidup pada jaman Raden Sanjaya, yaitu cangkul, baca di sini.
***
ilustrasi gambar milik pribadi dan Laskar Bersenyum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H