Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Candisari, Desa Purba di Lereng Sindoro

9 Mei 2018   09:50 Diperbarui: 9 Mei 2018   12:00 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Temanggung, banyak sekali menyimpan sejarah sehubungan dengan Kerajaan Mataram Kuno jaman dulu. Salah satu yang sudah menjadi bukti adalah ditemukannya Situs Liyangan dan juga beberapa candi kecil di sekitaran wilayah ini. Beberapa sendang (telaga kecil) dengan arca-arca Ganesha dan arca Sapi pun bisa kita temukan di beberapa tempat.

Di sebuah wilayah yang terletak di lereng Gunung Sindoro, Desa Candisari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung  yang berjarak kira-kira 7km dari Situs Liyangan, ada sebuah situs yang dinamai  Gumuk Kembangsari oleh warga sekitar. Situs yang terletak di tengah-tengah ladang tembakau ditemukan warga sudah berpuluh tahun yang lalu. Sayang tidak ada penjelasan pasti kapan ditemukannya situs tersebut. Dalam situs Gumuk Kembangsari terdapat satu Yoni dan Lingga juga beberapa batuan sisa-sisa bangunan purbakala.

Yoni yang terdapat di Gumuk Kembangsari
Yoni yang terdapat di Gumuk Kembangsari
Lingga yang kini disimpan di rumah warga karena dikhawatirkan dicuri bila ditempatkan di Gumuk Kembangsari bersama Yoni yang ada
Lingga yang kini disimpan di rumah warga karena dikhawatirkan dicuri bila ditempatkan di Gumuk Kembangsari bersama Yoni yang ada
Dari temuan itu, bisa dipastikan bahwa sekitar lereng Sindoro memang banyak menyimpan sisa-sisa peninggalan jaman dahulu yang punya nilai sejarah tinggi. Sebab selain Situs Liyangan, juga terdapat  Candi Pringapus yang berjarak sekitar 2 KM an dari Desa Candisari. Keadaan ini pun diperjelas dengan ditemukannya bebatuan sisa-sisa reruntuhan bangunan kuno di setiap rumah penduduk. 

Salah seorang warga bercerita bahwa setiap warga yang akan membangun rumah, selalu menemukan beberapa batu sisa-sisa reruntuhan bangunan kuno. Bahkan beberapa warga menemukan ala-alat yang dipakai penduduk jaman kuno, seperti cangkul, alat penumpuk, ataupun arca-arca kecil. 

Yang menarik adalah sejarah Arca Ganesha yang berukuran lumayan besar (sebesar orang dewasa), arca yang ditemukan di desa ini, pernah dicuri selama dua kali, namun selalu bisa ditemukan. Padahal pencurian terakhir yang ditemukan di daerah Yogyakarta, disembunyikan di dalam tanah alias dikubur. Bersyukurlah Arca Ganesha ini bisa ditemukan dan amsih utuh seperti saat pertama kali ditemukan.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Saat ditanyakan bagaimana arca tersebut ditemukan, Kepala Desa Candisari Bapak Ceper mengatakan, semua tak lepas dari peran banyak pihak, yaitu warga setempat  dan pihak-pihak yang peduli dengan peninggalan purbakala. Pun tak kalah penting adalah bantuan dari makhluk kasat mata yang menghuni arca tersebut. Menurut cerita Pak Ceper, ada warga yang bisa berdialog dengan makhluk tersebut lalu menunjukkan dimana letak Arca Ganesha saat disembunyikan oleh pencuri, Wallahu a'alam. Kini arca itu diletakkan di dalam rumah warga setempat.

Melihat adanya temuan situs dan  banyaknya bebatuan sisa reruntuhan bangunan purbakala itu, menggelitik rasa ingin tahu saya apakah Pemerintah Daerah Kabupaten khususnya Dinas Pariwisata memperhatikan hal tersebut?. Ternyata hingga saat ini, belum ada dialog serius antara warga dengan pihak terkait untuk membicarakan beberapa penemuan benda purbakala ini. Padahal bisa jadi benda-benda temuan itu merupakan mata rantai dari sejarah Situs Liyangan dan  Raden Sanjaya yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Kuno. Seperti diketahui  warga sekitar menjaga dan mengeramatkan salah satu peninggalan eyang  yang sudah mencapai tingkat moksa yang hidup pada jaman Raden Sanjaya, yaitu cangkul, baca di sini.

bebatuan di setiap rumah warga Desa Candisari
bebatuan di setiap rumah warga Desa Candisari
bebatuan sisa reruntuhan bangunan jaman purba di Desa Candisari
bebatuan sisa reruntuhan bangunan jaman purba di Desa Candisari
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dengan banyaknya temuan arca, alat-alat purbakala dan bebatuan sisa reruntuhan jaman kuno ini, mungkinkah  Desa Candisari bisa disebut sebagai Desa Purba?. Waktu dan sejarahlah yang akan membuktikan. Tinggal menunggu Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dalam memanfaatkan dan menggali aset sejarah yang tinggi nilainya itu. Mari kita tunggu dengan sabar hati. 

***

ilustrasi gambar milik pribadi dan Laskar Bersenyum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun