tik tak tik tak tik tak berdetak serupa palu godam mengetuk otak pagiku kali ini ingin aku lempar sekotak jam yang menempel pada dinding usang kamarku agar tak kudengar lagi detaknya dan khawatir ini lenyap bersama kepingankepingan kacanya tik tak tik tak tik tak memburu langkah pagiku untuk segera keluar sambut mentari meng(k)ais sejumput rezeki yang entah akan turun dari langit atau muncul dari dasar tanah sedang kakiku terasa berat ku angkat tik tak tik tak tik tak menusuk tajam rongga dadaku ingin aku percepat putaran waktu itu melewati 15 hari kedepan agar tak kurasakan malu yang membayang wajahku tatkala handai taulan singgah di rumahku yang hampir roboh ini juga tak kulihat berpasangpasang mata iba melihat toplestoples kosong bertengger di meja reyot ruang tamuku andai aku boleh meminta aku tak ingin bertemu dengan lebaran tik tak tik tak tik tak aku benamkam kepalaku ke bantal lusuh yang telah bertahuntahun menjadi penadah air dari mulutku tatkala lelap tak ingin aku dengar dentuman jam yang mengejarku tuk segera berlari memunguti seperak demi seperak di sepanjang jalan dengan kedua telapak tangan yang menadah tik tak tik tak tik tak semakin keras terdengar, aku terbangun kepingan kaca mematikan detak yang menghantui pikiranku Sumbing,2013 ilustrasi gambar: selsa