Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(FF100K) Kenangan Pahit

9 November 2011   10:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:53 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Harusnya tak kubiarkan aku terlarut dalam pedih tentang kenangan masa lalu, tapi aku tak mampu tuk melupakan bahwa kau pernah menepikanku dan mengkoyak kanvas indah lukisan rumah tangga kita. Kenyatan ini membuat luka hati yang tak terperi, hingga saat ini, sepuluh tahun berlalu, aku tak  bisa melupakan kenangan pahit yang menodai sucinya ikatan perkawinanku. " Wah masih lebih cantik mbak dari pada dia, aku juga heran mbak mengapa mas Dida tertarik padanya " kata temanku yang mendampingimu  bertugas diluar pulau. Tempat dimana kau tergoda dan menjalin cinta dengan perempuan itu. Aku sakit hati,terlebih saat tahu bahwa perempuan itu seorang pelacur.

*************************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun