[caption id="attachment_142311" align="aligncenter" width="300" caption="by google Kebersamaan yang mendamaikan hati adalah idaman anak anak"][/caption] Pagi tadi tak sengaja aku saksikan berita selebritis di salah satu stasiun televisi, tampak artis penyanyi Maia dan mantan suaminya Ahmad Dhani, kembali berseteru. Mereka berdua saling menyalahkan atas perbuatan anaknya, Al dan teman temannya saat pesta halloween di rumah Maia. Mirisnya Al dan teman temannya kedapatan pesta miras. Maia bilang pesta itu tanpa sepengetahuan dia karena sedang berada di luar kota. Maia bilang selama ini tidak tahu pergaulan Al karena anak mereka sehari hari di bawah pengasuhan sang Ayah. Maia juga mempermasalahkan tentang ibu tiri ( artis penyanyi Wulan Jamila..?) yang kini berada satu rumah dengan Ahmad Dhani yang membuat depresi anak anaknya. Sedang Ahmad Dhani menyalahkan Maia bahwa perbuatan Al merokok itu karena melihat sang bunda yang sering merokok di depan anak anaknya, dan Dhani juga memastikan bahwa pesta miras itu takkan pernah terjadi jika di rumah Dhani. Secara nyata Dhani bilang bahwa perbuatan Al karena bundanya selalu membiarkan saja tingkah laku anak anaknya. Saling menuding kesalahan antaar Maia dan Dhani ini menurut sepengetahuanku terjadi bukan sekali ini saja, dan untuk hal itu aku tak pernah serius mengikuti beritanya di beberapa stasiun televisi ataupun tabloid. Yang membuat aku serius mendengarkan berita tadi pagi karena ini menyangkut anak anak mereka. Seperti kita ketahui Maia dan Dhani adalah artis papan atas yang sibuk dan mempunyai lingkungan yang boleh dikatakan "hingar binggar". Anak anak merekapun sejak dini telah diperkenalkan dengan dunia mereka, terbukti dengan adanya band yang personelnya ketiga anak mereka bahkan sudah mengeluarkan album. Mereka memang mewarisi bakat ayah bundanya. Sebagai orang tua aku yakin Maia dan Dhani ingin mempersembahkan yang terbaik buat anak anaknya. Apapun akan mereka lakukan agar anak anaknya senang., limpahan materi dan juga ketenaran telah di dapatkan sang anak. Tapi mereka berdua tak menyadari bahwa anak tidak hanya butuh limpahan materi, mereka membutuhkan "siraman rohani" untuk jiwa mereka di usia yang masih sangat muda itu. Aku jadi teringat masa mudaku, usiaku masih 17 tahun saat kedua orang tuaku selalu berselisih paham dan cekcok bahkan berantem ketika kedapatan papaku menikah lagi. Sebagai anak yang baru menginjak masa remaja, jiwaku terkoyak menyaksikan perseteruan mereka. Untunglah seorang kerabatku menyarankan aku keluar dari rumah dan hidup dengan nenek di kampung agar aku tak lagi menyaksikan "perang" yang tak pernah usai itu, Kembali ke masalah Maia dan Dhani, menurutku alangkah bijaksananya kalian duduk berdua, membicarakan masalah anak anak dengan kepala dingin dan penuh kedewasaan. Saling instropeksi diri adalah yang terbaik buat orang tua demi kebaikkan masa depan anak anak. Rangkulah anak anak dengan kasih sayang bersama. Adapaun yang kumaksud "kasih sayang bersama" itu antara bunda dan Ayah tidak salang menyalahkan, tidak menunjukkan bahwa kalian "musuh", tapi tunjukkanlah kalian berhubungan baik baik saja di depan anak anak, walau kalian sudah bukan suami istri. Karena jiwa anak anak itu akan sangat terluka bila kalian saling menyalahkan, saling menyakiti dan saling membongkar kesalahan amsing masing. Dan bila luka jiwa anak anak tak terobati lagi bukan tidak mungkin anak anak takkan pernah lagi menganggap kalian sebagai orang tua dan hilang rasa hormat anak pada orang tuanya. Aku sangat berharap Maia dan Dhani bisa bersikap dewasa dengan kejadian ini, saling melihat kesalahan dan saling memperbaikki diri adalah yang terbaik buat anak anak. Aku bukan seorang yang ahli dalam masalah kejiwaan anak, tapi ini adalah pengalaman pribadi yang aku coba bagikan buat kalian Maia, Dhani dan juga orang tua lainnya. Sebagai anak, aku telah melewati banyak pergulatan jiwa, sebagai ibu, aku ingin anak anakku tak merasakan kesedihan yang pernah aku rasakan akibat kedua orang tua yang berselisih. Sebagai orang tua aku ingin yang terbaik buat anak anakku. Dan aku yakin MAia dan Ahmad Dhani pun berharap demikian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H