Aku ingin menjadi buku-bukumu,Â
yang setiap hari,
 kau peluk ia sebagai pelepas penat.
Aku ingin menjadi setiap halamannya,
lembar demi lembar,
paragraf demi paragraf,
yang kau kunyah ia dengan begitu semangatnya.
Aku ingin menjadi tintanya,
huruf demi huruf,
bait setiap bait,
kau genggam halus ia.
Pun juga, kekasih,
aku ingin menjadi bau buku baru itu,
saat kau klopek ia dari plastiknya,
semerbak harumnya,
dan tak henti-hentinya kau ciumi ia,
bak sedang sakau akan opium.
Namun, kemana aku?
setelah habis kau baca,
apa ditinggalkan diselipan rak,
bersama buku lainnya,