Selalu ada ruang imaji yang terbuka.
Meski bersifat seperti puzzle.
Kesemuanya dipengaruhi oleh apa yang dicerna, apa yang masuk terbaca.
Yang membuat rumit itu adalah ketidakjujuran. Malahan membelenggu.
Mengapa setiap perintah Tuhan itu selalu ada penolakan dari diri kita, padahal ruhani kita senantiasa selalu ingin menuju dan haus akan kehanifan, selalu ingin mensucikan diri?
Menuduh adalah kebiasaan kita.
Meyembunyikan bukti adalah keahlian kita.
Memanipulasi adalah hobi kita.
Merekonstruksi adalah ketidakmampuan kita.
Maka, kedamaian itu mustahil tercipta, segera keluarlah dari bilik-bilik dosa.
Utamakan melawan diri.
Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan dengan manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI