Para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai kesepakatan pembangunan global pada tanggal 25 September 2015. Pengesehan kesepakatan pembangunan global tersebut bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dihadiri oleh 193 kepala negara, termasuk Wakil Presiden Indonesia yaitu Jusuf Kalla yang turut serta mengesahkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Berbeda dengan MDGs (Millenium Development Goals) yang sudah lebih dahulu diadakan sejak tahun 2005, SDGs (Suistainable Dvelopment Goals) mengusung sebuah tema baru untuk pembangunan global yaitu “Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”.
Selain tema, tujuan dan target dari program pembangunan global ini juga mengalami pembaharuan. Pada MDGs terdapat 8 tujuan dan 50 target, kini tujuan dan target tersebut mengalami peningkatan menjadi 17 tujuan dan 169 target yang merupakan sebuah rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan. SDGs dirancang dengan melibatkan seluruh aktor pembangunan, baik itu Pemerintah, Civil Society Organization (CSO), sektor swasta, akademisi, dan warga di seluruh dunia untuk berkontribusi dalam mencapai Tujuan dan Target SDGs.
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) mempunyai tujuan dalam menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan-tujuan pada SDGs:
- Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
- Mengakhiri Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan, dan Nutrisi Yang Lebih Baik dan Mendukung Pertanian Berkelanjutan
- Memastikan Kehidupan Yang Sehat dan Mendukung Kesejahteraan Bagi Semua Untuk Semua Usia
- Memastikan Pendidikan Yang Inklusif dan Berkualitas Setara, Juga mendukung Kesempatan Belajar Seumur Hidup Bagi Semua
- Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan
- Memastikan Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih Yang Berkelanjutan dan Sanitasi Bagi Semua
- Memastikan Akses Terhadap Energi Yang Terjangkau, Dapat Diandalkan, Berkelanjutan, dan Modern Bagi Semua
- Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan, Tenaga Kerja Penuh dan Produktif, dan Pekerjaan Yang Layak Bagi Semua
- Membangun Infrastruktur Yang Tangguh, Mendukung Industrialisasi Yang Inklusif, Berkelanjutan, Membantu Perkembangan Inovasi
- Mengurangi Ketimpangan Didalam dan Antara Negara
- Membangun Kota dan Pemukiman Inklusif, Aman, Tangguh, dan Berkelanjutan
- Memastikan Pola Konsumsi dan Produksi Yang Berkelanjutan
- Mengambil Aksi Segera Untuk Memerangi Perubahan Iklim dan Dampaknya
- Mengkonservasi dan Memanfaatkan Secara Berkelanjutan Sumber Daya Laut, Samudra dan Maritim untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan
- Melindungi, Memulihkan, dan Mendukung Penggunaan yang Berkelanjutan Terhadap Ekosistem Daratan, Mengelola, Hutan Secara Berkelanjutan, Memerangi Desertifikasi (penggurunan), Menghambat dan Mebalikkan Degradasi Tanah serta hilangnya keanekaragaman hayati
- Mendukung Masyarakat Yang Damai dan Inklusif Untuk Pembangunan Berkelanjutan, Menyediakan Akses Terhadap Keadilan Bagi Semua dan Membangun Institudi-Institusi Yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di Semua Level.
- Menguatkan Ukuran Implementasi dan Merevitalisasi Kemitraan Global Untuk Pembangunan Yang Berkelanjuta.
Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia bukan hanya sekedar komitmen, melainkan menjadi sebuah panduan untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Keberhasilan dari pelaksanaan SDGs menuntut partisipasi aktif dan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat termasuk akademisi, tenaga ahli serta mahasiswa. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Yohana Susana Yembise selaku Mentari Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menegaskan dalam sebuah Siaran Pers bahwa SDGs di Indonesia menjadi fokus perhatian bagi seluruh elemen kemasyarakatan di Indonesia, khusunya mahasiswa. Maka dari itu, seoarang mahasiwa yang berperan sebagai agent of change bangsa Indonesia turut berperan dalam mencapai tujuan-tujuan dari program SDGs (Sustainable Development Goals) atau program pembangunan berkelanjutan.
Pembahasan mengenai peran mahasiswa dalam menyongsong terwujudnya SDGs akan lebih mengerecut pada salah satu tujuan dari SDGs yaitu mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan. Dalam rangka mencapai tujuan nasional ekosistem lautan pada tahun 2030, ditetapkan 10 target yang diukur melalui 15 indikator. Target-target tersebut terdiri dari tata ruang laut dan pengelolaan wilayah laut berkelanjutan, penangkapan ikan dalam batasan biologis yang aman (MSY) dan pemberantasan IUU fisihing, peningkatan kawasan konservasi perairan dan pemanfaatan berkelanjutan, serta dukungan dan perlindungan nelayan kecil. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi nonpemerintah.
Usaha untuk mencapai tujuan nasional ekosistem laut pada tahun 2030 dapat diwujudkan dengan adanya partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, khususnya akademisi dan mahasiswa di bidang kelautan dan perikanan. Upaya pertama yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dimulai dari kesadaran diri sendiri akan pentingnya sumberdaya kelautan yang dapat menjadi salah satu penunjang perekonomian di Indonesia. Dengan mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan, pemanfaatan, serta manajemen sumberdaya perairan dapat menjadi dasar bagi mahasiswa untuk dapat mengelola sumberdaya perairan di Indonesia agar dapat bernilai dan berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Upaya kedua adalah dengan meningkatkan tata kelola sumber daya kelautan, termasuk upaya penataan ruang laut dan harmonisasinya. Selanjutnya, mahasiswa dapat meningkatkan konservasi, rehabilitasi dan peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana di pesisir dan laut, termasuk penambahan luasan kawasan konservasi perairan dan penguatan kelembagaan serta efektivitas pengelolaan sumberdaya perairan. Mahasiwa juga harus mampu mengendalikan IUU fishing dan kegiatan yang merusak di laut. Selain itu, mahasiswa juga perlu menguatkan peran SDM dan iptek kelautan serta budaya maritim. Dan yang terakhir, mahasiswa harus meningkatkan produktivitas, optimalisasi kapasitas dan kontinuitas produksi perikanan, termasuk alokasi yang proporsional antara stok sumber daya ikan, serta penyediaan dan pengembangan teknologi penangkapan ikan yang efisien dan ramah lingkungan
Mahasiswa merupakan generasi muda bangsa yang nantinya akan melanjutkan keberlangsungan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam setiap elemen SDGs agar tujuan dari setiap elemen tersebut dapat tercapai khususnya di Indonesia. Dengan adanya peran mahasiswa dalam setiap elemen SDGs, diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik dan menjadi negara maju seperti yang selama ini diharapkan agar posisi Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H