Pembuatan Hand Sanitizer dari Bahan Alam Daun Sirih Merah bersama Anak-anak Panti Asuhan Al Ikhlas Punden, Wagir Malang
Malang -- Panti asuhan Al-Ikhlas terletak di daerah Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Malang. Panti asuhan tersebut berdiri sejak tahun 2008 di bawah naungan Yayasan Al-Ikhlas Punden. Panti Asuhan tersebut diketuai oleh Bapak Sugiono, S.Ag. Saat ini sudah ada sekitar kurang lebih 45 anak yang terdaftar pada panti asuhan tersebut yang berasal dari Malang ataupun luar daerah Malang. Sejumlah 5 Mahasiswa dari program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang saat ini sedang melakukan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat (PMM).Â
Mahasiswa tersebut yakni Yolanda, Aza, Galih, Husen, dan Selma berada dalam kelompok 45 gelombang 1 tahun 2023. PMM ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Zahid Fikri, S.Kep., Ns., M.Kep. Kegiatan ini mengusung sebuah program yang diharapkan dapat mengedukasi serta meningkatkan kesehatan, kreativitas, dan kenyamanan di Panti Asuhan Al-Ikhlas tersebut. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam program ini kami juga membawa sebuah tema yaitu "Pengembangan Produk Homemade Berbasis Herbal sebagai Upaya Preventif terhadap kesehatan di Panti Asuhan Al-Ikhlas Wagir, Kabupaten Malang". Adapun tanaman obat keluarga yang kami kembangkan mulai dari kunyit, jahe, daun sirih, dan lain hal sebagainya.
Tanaman Obat Keluarga merupakan tanaman herbal yang banyak kebermanfaatanya. Oleh karena itu, kami mengusung tema tersebut untuk meningkatkan kesehatan anak-anak panti asuhan serta mengedukasi anak-anak panti dan masyarakat untuk menanam TOGA sebagai cara untuk memanfaatkan tumbuhan herbal di sekeliling kita.Â
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan keluarga yang ditata menjadi sebuah taman dan memiliki nilai keindahan.Â
TOGA biasanya ditanam di pekarangan rumah atau di halaman rumah dan menjadi salah satu kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Tanaman obat keluarga berkhasiat sebagai obat yang dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kesehatan, seperti minuman kebugaran, ramuan gangguan kesehatan ringan berdasarkan gejala, ramuan khusus untuk lansia, memelihara kesehatan ibu, dan meningkatkan gizi anak (Sahidin et al., 2019).
Salah satu produk handmade yang kami ajarkan yaitu cara pembuatan hand sanitizer dari daun sirih merah. Daun sirih mengandung senyawa flavonoid, polifenol, tanin, dan minyak atsiri. Tumbuhan ini sering digunakan sebagai obat tradisional. Hal tersebut dikarenakan daun sirih mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat pembasmi kuman serta merupakan komponen yang diperlukan untuk menghambat perkembangan bakteri patogen.Â
Daun sirih juga memiliki kemampuan antiseptik, antioksidan, dan fungisida. Kandungan minyak atsiri dalam ekstrak daun sirih sebesar 4,2%, hal tersebut menyebabkan ekstrak daun sirih mempunyai kemampuan efektivitas antibakteri yang tinggi. Efektivitas antibakteri tersebut disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat mendenaturasi sel bakteri.Â
Komponen utama dari minyak atsiri yaitu fenol dan senawa turunannya. Salah satu senyawa turunan yang terkandung dalam minyak atsiri adalah kavikol yang memiliki daya bakterisida 5 kali lebih kuat dibandingkan dengan fenol (Putri Efendi et al., 2020).
Khasiat daun sirih merah memiliki kebermanfaatan sebagai antiseptik. Daun sirih merah tersebut diambil ekstraknya dengan cara metode perebusan dan digabungkan dengan perasan jeruk nipis lalu metode penyaringan. Sehingga daun sirih tersebut dapat menjadi antiseptic spray atau hand sanitizer. Berikut prosedur yang bisa dilakukan: