Mohon tunggu...
Selly Yede
Selly Yede Mohon Tunggu... -

Senang berkarya bukan karena bisa, melainkan karena suka... - @kabuthijau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kotak Ketenangan

8 Agustus 2014   16:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:04 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terendap malam yang menyapu sunyi..
Gemercik rintik hujan perlahan turun
Menengahi perseteruan angin dan debu
Membuka kembali kotak ketenangan dalam raga

Hujan malam ini
Memilih hadirkan risau
bukan yang semestinya
Tiga ruang dalam kotak ketenangan itu
kini tlah terbuka
Entah mana yang akan lekas tertutup kembali
atau akan hilang..

Satu kotak diantaranya adalah milikmu
Akankah kamu mengambilnya?
menutupnya?
atau menghancurkanx?
Apapun itu..
Lakukanlah!
Aku anggap takdir bila itu semua terjadi
Karena kehadiranmu
mungkin bagian jawaban dari do'aku

Kotak ketenangan..
Waktu yang tak sedikit untuk membuatnya tertutup
Dan dengan waktu yang tak lama terbuka

Tak berarah..
Seperti itulah
uluran tanganmu pada kotak ketenanganku

Jangan sentuh yang bukan milikmu!
Fatal akan menjadi jawaban jika itu terjadi
Perlahanlah. .
Fikirkan dan rasakan. .
Lihatlah!
Aku telah membuat jalur
disetiap arah kotak ketenanganku. .
tetaplah dijalur menuju kotakmu!
Jangan kamu menuju ke kotak lain. .
Pahamilah!
setiap apa yang menjadi isyarat
jika tak ingin semua menjadi abu seketika...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun