Dalam hiruk-pikuk kehidupan perkuliahan, terdapat kisah mengenai sebuah perjalanan yang menggetarkan jiwa. Sosok yang mengemban peran ini adalah Allysa Aurelia, seorang mahasiswa semester enam yang sedang menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung. Namun, bukan mengenai kepopuleran yang dapat memikat hati kita, melainkan irama perjuangan yang merdu dalam setiap langkahnya.
Allysa merupakan seorang gadis berusia dua puluh satu tahun, beliau meniti perjalanan yang memikat dalam irama kehidupan. Dalam setiap langkahnya yang tersirat dalam rentetan waktu, dia mengukir kisah kegigihan yang menghanyutkan, menguraikan simpul-simpul kisah yang terjalin begitu memesona di tengah lautan impian yang tak pernah surut. Baginya, usia bukanlah sekadar angka, melainkan medan terbuka yang menjadi panggung bagi kegigihan yang tak pernah padam.
"Kehidupan finansialku memang tidak seindah yang terlihat," ucap Allysa dengan nada rendah. "Aku harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam hidup aku, aku bekerja tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk meringankan keluargaku, aku gak mau memberatkan mereka."
Di tengah keterbatasan finansialnya, Allysa memutuskan untuk mencari pekerjaan sambil menjalani kuliahnya. "Awalnya, aku merasa sangat terpukul karena harus memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang tambahan. Namun, ada satu kata yang mengubah pandangan aku," ungkapnya. "Ada seseorang yang menyarankan untuk tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga membangun usaha sendiri." Kata tersebut menggambarkan dan memberikan motivasi kepada Allysa untuk berani menerjang dunia bisnis.
Gambar 1. Akun Instagram Usaha Aksesoris Allysa
Dengan mencari peluang melalui media sosial, Allysa akhirnya menemukan kesempatan dengan menjual berbagai macam aksesoris berbahan dasar beads. Meskipun tidak mudah, bak deburan ombak yang kadang menghempas, ia berusaha menjaga keharmonisan antara menimba ilmu dan berkarya melalui bisnis aksesorisnya.Â
Allysa selalu berusaha menjaga keseimbangan antara kuliah dan usahanya. "Rasanya cape banget ngimbanginnya, kadang mau nyerah, tapi aku berusaha semaksimal mungkin agar keduanya tetap berjalan dengan lancar. Aku percaya bahwa ilmu dari kuliah sangat penting, namun pengalaman dalam berbisnis juga gak kalah berharga," jelasnya.
Perjuangan Allysa tidak hanya sebatas di lingkungan kampus dan membuat bisnis online, namun juga membawanya ke berbagai tempat di Indonesia. Dari Indramayu hingga Palembang, Allysa terlibat dalam berbagai proyek pembangunan tempat sampah sementara dan pengurusan perizinan perusahaan. "Perjalanan ini tidak mudah, tetapi saya bersyukur bisa mengambil bagian di berbagai proyek yang mengasah keterampilan dan pengalaman saya," katanya sambil tersenyum.
Terkait motivasinya, Allysa mengaku bahwa dukungan dari keluarga dan kekasihnya yang menjadi pendorong utama ia untuk bekerja keras. "Papa selalu mengatakan bahwa dia bangga dengan apa yang aku lakukan, dan pacar aku selalu memberikan dorongan agar aku terus berkembang," ujarnya sambil tertawa. "Bagi aku, bakti terakhir yang bisa aku berikan kepada papa adalah dengan bekerja keras dan meraih kesuksesan."
Meskipun kadang merasa lelah dan ingin menyerah, Allysa tetap memandang sisi positif dari setiap usahanya. "Aku merasa bahagia dan sangat bangga ke diri aku sendiri karena bisa bayar uang kuliah sendiri, dan juga memberikan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar aku, kaya ngejajanin mereka" tutupnya dengan penuh semangat.
Kisah Allysa memancarkan cahaya kegigihan dan semangat yang mempesona. Di tengah tantangan finansial dan tuntutan akademik yang berat, Allysa memilih jalannya dengan penuh keyakinan dan tekad yang menginspirasi. Keputusannya untuk bekerja sambil kuliah, bahkan membangun bisnis kecil, menandakan keteguhan hati dan semangat pantang menyerah yang luar biasa.
Melalui perjalanan panjangnya, Allysa tidak hanya menunjukkan keberhasilannya dalam mencapai tujuan-tujuan pribadi, tetapi juga berbagi kebahagiaan dan inspirasi dengan orang-orang di sekitarnya. Dukungan dari keluarga dan kekasihnya menjadi pendorong utama dalam perjalanan ini, menambahkan dimensi kehangatan dan kasih sayang yang membuat setiap langkahnya terasa lebih berarti.