Mengajak foto sebelum Kak Djenar pulang (pose bersama kak Selda, Tan Indria Salim, dan Mama) |Dok.: Indria SalimKompasianival 2015 cukup seru. Acaranya digelar dalam 2 hari, yaitu tanggal 12 Desember – 13 Desember 2015. Kebetulan aku juga ikut ngisi acara di Kompasianival ini. Tanggal 12 Desember, aku dan kakak (Selda) ngobrol-ngobrol di talkshow panggung komunitas, membicarakan dunia penulisan.
Latihan piano buat mengiringi puisi Bunda Selsa | Foto: Indria Salim
Oh ya, di hari itu ada juga booth-booth komunitas dan di panggung utama ada salah satu artis diundang yaitu Fatin Shidqia. Semua boothnya lucu-lucu, banyak yang menggunakan singkatan. Beberapa contoh booth yang memeriahkan ada KPK (Kompasianer Penggila Kuliner), Komunitas Keluarga Kompasianer (K-Tiga), Koprol (Kompasianer Penggemar Olahraga) dan nggak lupa komunitas Fiksiana Community. Aku juga tampil bermain keyboard untuk mengiringi musikalitas puisi bunda Selsa yang berjudul “Balada Perempuan Panggung”.
Di depan booth Fiksiana Community bersama kak Desol, Selda & kak Ella |Foto: Kampret dari kak Desol
Kak Ella dan suami (kak Misas) sedang nonton talkshow K-Tiga |Foto: Sellyn Nayotama
Di hari pertama ini aku pertama kali bertemu muka sama kak Desy Desol. Aku juga ketemu sama kak Ella. Mereka berdua sama-sama admin, tapi kalau kak Ella sudah keluar karena sudah mau punya anak. Ternyata orang-orang di Kompasiana mungil-mungil dan imut-imut ya *bercanda* hehe. Aku dan kakak juga dapat hadiah dari kak Desy Desol berupa kaos kueren, dan 2 (dua) buah buku bagus.
Aku mulai tahu orang-orang yang biasanya tampil di Kompasiana, sekarang tampil dalam kesempatan tatap muka.
Sebelum naik panggung ditemani kak Nisa, panitia Kompasianival |Foto: Indria Salim
Keesokan harinya..
Aku uring-uringan karena hari itu (13 Des.) mau tampil di panggung utama yang gedenya seabrek. Aku protes udah tampil tanggal 12, koq tanggal 13 juga. Tapi malah kena tegur Mama *hiks*. Aku tetap disuruh ikut, kata Mama biar tahu rasanya. Jadi sesampai di Gandaria City, jujur aku marah-marah dan sewot. Tapi tetep aja disuruh tampil. Untung jadwalnya mundur, jadi bisa tarik ingus (lho) maksudnya tarik nafas.
Aku langsung diajak minum dulu di restoran Thailand bernama Thai Alley. Aku minum jus melon. Mulanya aku takut tapi ada beberapa kakak Kompasianival yang menenangkan. Aku juga berkenalan dengan kak Nisa, salah satu panitia Kompasianival.