[caption id="attachment_271776" align="aligncenter" width="300" caption="Foto: Creative Commons (www.freefoto.com)"][/caption] Sellyn Penulis Krucil, No. 291
Ada seorang anak yang bernama Lulu. Lulu  anak rajin dan suka membantu Ibu. Suatu hari, ibunya kehabisan kayu bakar. Ibu sedang sakit, maka ia meminta Lulu dan Lea -- adiknya mencarikan kayu bakar ke hutan. Ibu berpesan, "Berhati-hatilah, anakku,. Semoga kau tak tersesat dan celaka, anakku." Lulu dan Lea mengangguk. Tetapi, karena Lea jalannya pelan, kadang ia digendong di belakang punggung Kak Lulu. Saat berjalan melintasi hutan, tiba-tiba mereka mendengar suara menggeram.  Lea dan Lulu menjadi ketakutan. "Wouahaa, wouuahaa!" Lea menangis keras-keras. Muka Lea sampai merah karena menangis ketakutan. "Jangan takut, adik manis, Kak Lulu akan selalu menjagamu," Lulu mencoba tenang padahal ia sendiri gemetaran. Tiba-tiba Lea mendengar suara yang dekat sekali seperti di teriakkan di telinganya. Lalu di depan Lea muncullah seorang Nenek Sihir. "Si-si-si-aa-pa? Luluuu --  itu, itu?" Lea terkejut sambil menunjukkan jarinya ke arah orang yang matanya melotot itu. "Waaa, lari!" seru Lulu sambil menyambar Lea. Lulu menggendong Lea di punggungnya . Hampir kehabisan napas, Lulu berhenti sebentar. Ternyata Lulu baru sadar kalau tersesat. Ia dan adiknya tidak tahu jalan pulang. Lulu menoleh ke belakang. Lulu gemetaran. "He he he, mendekatlah, sayangku. Dan kau, anak yang besar, akan kubawa kamu!" Nenek Sihir terkekeh-kekeh. "Kak Luluuuu!" seru Lea. Nenek Sihir girang sekali, karena Lulu dan Lea sebentar lagi akan tertangkap. Tiba-tiba Nenek Sihir tersandung batu besar. Nenek Sihir terlempar ke batang pohon besar. Bug!! "Haarrggghh!" Nenek Sihir kesakitan. Nenek Sihir menjadi lemas. Ia tidak bisa berjalan lagi. Kak Lulu dan Lia bisa melarikan diri dari Nenek Sihir. Kak Lulu dan Lea sudah jauh di depan Nenek Sihir. Maka mereka ingat pesan Ibu. Setelah mengatur napas, Lulu pun segera mengumpulkan kayu bakar. Lulu menoleh ke sekliling tempat itu. Teriakan dan ketawa terkekeh Nenek Sihir sudah tidak terdengar lagi. Sambil membopong seikat kayu bakar, Lulu dengan gugup menggandeng tangan Lea mencari jalan ke rumah. Lea berbisik, "Kak Lulu, itu pohon bercabang tiga menuju rumah kita." Dua gadis kecil itu bergegas pulang. Kepada ibunya, Lulu menceritakan peristiwa menakutkan di hutan tadi. Ibu sangat terkejut. Sambil berlinang air mata, Ibu memeluk kedua anaknya erat-erat. Akhirnya Ibu sembuh dari sakitnya. Ia berjanji tidak akan membiarkan Lulu dan Lea mencari kayu bakar ke hutan lagi. Ia pun mencari kayu bakar sendiri, dan Lulu bertugas menjaga Lea di rumah.
O000O
Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Event Festival Fiksi Anak.
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akunFiksiana Community
[link:Â http://www.kompasiana.com/androgini]#mce_temp_url#
Silakan juga bergabung di http://www.facebook.com/groups/175201439229892/
@SellynNPenulisKrucil
18 Â Oktober 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H