Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ini Hasil Penelitian Tentang Perasaan Kesepian Pada Married Couple

27 Oktober 2024   23:38 Diperbarui: 27 Oktober 2024   23:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis pernah mendengar sebuah kalimat yang mengatakan, "Menikah itu gampang. Bertahan dalam pernikahan yang susah". Banyak tantangan silih berganti menguji kekuatan pasangan suami isteri yang telah mengikat janji untuk hidup bersama sampai maut memisahkan. Salah satu tantangan dalam pernikahan yang diangkat menjadi topik pilihan Kompasiana kali ini adalah rasa kesepian atau loneliness. 

Ada banyak faktor penyebab munculnya rasa kesepian dalam pernikahan, seperti kurangnya dukungan emosional pasangan dan masalah komunikasi yang tidak diperbaiki. Kesepian merupakan tanda bagi pasangan untuk mendekatkan kembali jarak emosional diantara mereka. Rasa kesepian timbul karena adanya persepsi terisolasi atau  kurang mendapatkan perhatian pada saat dibutuhkan. Pada kasus ekstrim, perasaan kesepian dapat menguat bahkan saat bersama pasangan. 

Banyak penelitian menemukan bahwa pada pernikahan yang sudah berlangsung lama sekali pun, tidak menutup kemungkinan munculnya rasa sepi. Hal ini menunjukkan bahwa durasi lamanya pernikahan tidak menjamin seseorang merasa bahagia. Pada studi lain ditemukan masalah kesepian yang tidak kunjung terselesaikan, berdampak pada tingkat kepuasan yang rendah dalam pernikahan. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka sangat jelas bukan kalau pasangan yang kesepian akan berpengaruh pada kualitas pernikahan itu sendiri. 

 

Ilustrasi long-term marriage couple. Photo by RDNE Stock project via Pexels.com
Ilustrasi long-term marriage couple. Photo by RDNE Stock project via Pexels.com

Perasaan kesepian yang berkelanjutan dalam waktu lama beresiko pada munculnya masalah lain, yaitu kesehatan mental pasangan. Masalah kesehatan mental seperti cemas, stres, dan hubungan kodependen. Dampak negatif dari hubungan kodependen adalah ketergantungan terhadap pasangan secara berlebihan sehingga memengaruhi dinamika hubungan yang tidak sehat. 

Sebagai upaya pencegahan terjadinya lonely marriage serta efek negatif lainnya yang mengikuti, maka penting bagi anda dan pasangan untuk mengenali tanda dan gejalanya. Berikut ini merupakan beberapa hal yang dilansir dari berbagai situs, bisa digunakan untuk mengecek hubungan pernikahan anda saat ini:

1. Anda merasa kesepian bahkan saat sedang bersama pasangan

2. Kurangnya komunikasi yang mengakibatkan anda merasa bahwa pasangan anda tidak memerhatikan apa yang sedang dibicarakan

3. Anda dan pasangan saling menghindar satu sama lain untuk waktu yang lama. Entah karena tujuan ingin menenangkan diri atau lebih memilih menghabiskan banyak waktu mengerjakan hal lain yang dianggap lebih penting. 

4. Intensitas hubungan seksual yang berkurang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun