Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rumus Belajar Yang Penting

29 Agustus 2024   10:32 Diperbarui: 29 Agustus 2024   10:34 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak sedang belajar. Photo by Andrea Piacquadio from Pexels.com

Kolom petunjuk berisi kata kunci materi seperti topik, istilah-istilah penting, dan pertanyaan arahan. Selanjutnya, kolom catatan berisi poin-poin penting dari topik yang dipelajari umumnya berisi 5W+1H. Terakhir, kolom ringkasan merupakan highlight materi secara keseluruhan seperti materi besar dan sub materi disertai dengan kesimpulan akhir yang diperoleh. 

3. Melakukan Review 

Menyegarkan kembali pikiran terkait suatu topik melalui kegiatan membaca, menulis, dan berdiskusi dengan rekan yang tepat bermanfaat. Era digital yang memudahkan kita memeroleh informasi dengan mudah melalui banyak media lisan atau tulisan perlu dimaksimalkan pemanfaatannya guna memperdalam cakupan ilmu yang dipelajari. Disisi lain dengan rajin membuat catatan sebagaimana dijelaskan pada poin nomor dua juga secara tidak langsung merupakan kegiatan review materi yang masih segar diterima otak. 

4. Fokus pada kelebihan diri

Memelajari semua hal pada dasarnya adalah baik dan sah dilakukan oleh siapapun. Namun, jangan sampai lupa dengan kelebihan diri yang harusnya mendapatkan apresiasi utama. Setiap anak memiliki kecepatan belajarnya masing-masing. Oleh karenanya, tidak elok jika membandingkan satu anak dengan yang lain dengan berdasar pada standar tertentu. Disamping itu, dengan mengidentifikasi kelebihan dan potensi anak sejak dini bermanfaat bagi orangtua dan guru memetakkan karir (career path) mereka sejak di bangku sekolah.  

Sebagai tambahan, kegiatan belajar hendaknya tidak menjadi alasan anak menutup diri dari lingkungan sosial. Keaktifannya terjun dalam kegiatan non-akademik turut menjadi faktor penting yang berkontribusi pada pengalaman organisasi dan kerjasama kolaboratif. Mengingat belajar juga merupakan bagian dari produktifitas, maka otak dan tubuh perlu dalam kondisi prima sebelum sekolah dan ujian. Oleh karenanya, penting mempertimbangkan waktu istirahat dan variasi kegiatan rutinitas guna menyegarkan pikiran yang penat karena tuntutan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun