Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Toleransi, Non Muslim Ikut Merayakan Lebaran

10 April 2024   14:10 Diperbarui: 10 April 2024   14:13 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merayakan lebaran sudah menjadi tradisi tahunan sejak 2013.

Tidak terpikirkan sebelumnya bahwa merantau dan menjadi minoritas di tempat tinggal bisa menjadi hal yang menyenangkan. 

Selain belajar bahasa daerah, mengikuti tradisi keagamaan juga menjadi sorotan. 

Lahir dan bertumbuh di daerah rawan konflik agama menjadi salah satu faktor pembentuk sikap toleransi di keluarga. 

Terlebih lagi, kampung halaman dikenal sebagai ikon kota toleransi di Indonesia. Dimana sebagai anak daerah sangat bangga jika perilaku toleransi terus ditampilkan dimanapun berada. 

Oleh karena itu, menjadi minoritas bukan berarti menarik diri dari lingkungan. 

Dok pribadi
Dok pribadi

Setiap pagi di hari pertama lebaran, rumah selalu kedatangan makanan enak khas lebaran dari para tetangga. 

Jujur saja, setiap hari lebaran pasti tidak pernah kekurangan makanan haha..

Biasanya bersama tetangga ngeliwet di jalanan sepanjang gang. Namun, kebiasaan tersebut berubah setelah pandemi. Meskipun begitu, tidak mengurangi keseruan ikut perayaan hari lebaran. 

Mungkin tidak banyak minoritas yang mengalami keseruan ikut merayakan lebaran dengan tetangga. Oleh karenanya, penulis patut bersyukur bisa memeroleh pengalaman ini setiap tahun. 

Sukacita melihat mereka kumpul keluarga sangat menghangatkan. Penulis juga turut senang bisa bertemu dengan tetangga lama yang datang bersilaturahmi pada hari raya. 

Waktu malam takbiran pun ikut memeriahkan dengan mengajak anak-anak komplek bermain kembang api. Pada pagi hari bersalam-salaman sambil mengucap Minal aidin wal faizin. Dilanjutkan dengan pembagian sakes sekaligus THR untuk anak-anak yang sering main di rumah. 

Selain dengan tetangga, ada tradisi lain yang sering dilakukan dengan teman muslim menjelang hari raya yaitu ngabuburit, bukber, menemani hunting baju lebaran, sampai berbagi takjil. Tidak hanya war takjil loh hehe...

Setelah sekian lama terpisah karena kesibukan masing-masing. Akhirnya momen bukber menjadi waktu paling sesuai untuk reunian.

Akhir kata, selamat merayakan hari raya kemenangan dengan keluarga dan orang-orang terkasih bagi yang merayakan. Semoga kita semua dipertemukan di bulan Ramadhan selanjutnya. 

Salam toleransi! 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun